Telkom Diprediksi Genjot Pendapatan Semester II Lewat Bisnis B2B dan Data Center

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 22 Agu 2025, 19:49
thumbnail-author
Beno Junianto
Penulis & Editor
Bagikan
Kantor Telkom. Jumat, 1 Agustus 2025. Kantor Telkom. Jumat, 1 Agustus 2025. (Telkom)

Ntvnews.id, Jakarta - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) baru-baru ini membukukan laporan keuangan kuartal II tahun 2025. Di tengah tantangan kondisi makroekonomi dan pelemahan daya beli masyarakat, perseroan mencatatkan pendapatan konsolidasi senilai Rp73 triliun. Sementara itu, laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) konsolidasi sebesar Rp36,1 triliun dengan margin EBITDA 49,5 persen.

Laba bersih perseroan menyentuh Rp11 triliun dengan margin 15 persen. Pada kuartal kedua tahun ini, bisnis data, Internet, dan layanan IT masih menjadi tulang punggung pendapatan perseroan, dengan kontribusi Rp42,5 triliun. Dengan dinamika tantangan industri saat ini, Telkom tetap memiliki kekuatan untuk bersaing di dalam pasar digital, mengingat jaringan infrastrukturnya yang terlengkap serta jumlah penggunanya yang terbesar di Tanah Air.

Hal ini mendukung perseroan untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan telekomunikasi lain, untuk menawarkan layanan bagi pelanggan perusahaan maupun pelanggan ritel. "Kami melihat anak usaha yang bergerak di bidang infrastruktur digital berpotensi memberikan peningkatan kontribusi pendapatan dan laba bagi perusahaan di masa mendatang," kata Analis Mandiri Sekuritas, Henry Tedja di Jakarta, 19 Agustus 2025.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan, infrastruktur digital tersebut meliputi bisnis data center, bisnis jaringan telekomunikasi last-mile dan backbone, serta bisnis kabel bawah laut yang yang mampu menghubungkan Indonesia dengan berbagai negara. Henry menyebut, perusahaan memiliki kapabilitas serta aset yang sangat baik, sehingga mampu menarik investasi serta permintaan dari para pemain lokal maupun multinasional.

Oleh karena itu, Henry menilai Telkom berpotensi mencatatkan perbaikan pendapatan pada semester kedua tahun ini dengan dukungan peningkatan daya beli masyarakat. Selain itu, tingkat persaingan di industri telekomunikasi pun sudah kondusif. Hal ini ditandai dengan kenaikan harga untuk beberapa produk telekomunikasi dari Telkomsel maupun pesaingnya.

"Hal ini akan membuat perusahaan mampu memberikan perbaikan pertumbuhan pendapatan yang berkualitas di semester II/2025," ujar Henry.

Lebih lanjut, Henry pun mengungkapkan bahwa fokus Telkom untuk memperkuat lini B2B sudah tepat, mengingat bisnis B2C melalui Telkomsel sudah mulai mature. Sebagai dampaknya, kondisi pada bisnis B2C ini hanya bisa memberikan pertumbuhan pendapatan di level low-to-mid single digit growth rate. Sementara itu menurut Henry, potensi B2B sangat besar saat ini.

Potensi tersebut ditandai dengan pembangunan data center yang sangat masif di Indonesia, permintaan cyber security yang semakin meningkat, serta digitalisasi bisnis untuk meningkatkan efisiensi dunia usaha. Hal ini dapat membantu Telkom untuk membukukan pertumbuhan pendapatan di level mid-to-high single digit growth rate.

Henry menilai, baik itu segmen Consumer (Mobile dan Fixed Broadband), segmen Enterprise, segmen Wholesale and International, bisnis menara telekomunikasi, maupun bisnis data center dan cloud, sama-sama berpotensi untuk memberikan kontribusi positif bagi perusahaan di masa mendatang. Namun ia tetap mengingatkan bahwa kontribusi bisnis Consumer di masa mendatang terhadap total pertumbuhan pendapatan, kemungkinan mulai berkurang.

Sebab, bisnis Telkomsel, terutama untuk bisnis mobile, sudah mulai mature. Mandiri Sekuritas melihat pertumbuhan bisnis Telkomsel akan bertumpu pada peningkatan penetrasi fixed broadband di Indonesia. Sementara itu, segmen lainnya berpotensi untuk memberikan kontribusi pertumbuhan pendapatan yang lebih tinggi, apabila Telkom mulai melakukan konsolidasi aset dan membuka akses infrastruktur tersebut kepada pihak luar.

"Hal ini juga akan mengoptimalkan asset return dalam jangka panjang," tutur Henry.

x|close