Mentan Siap Jalankan Instruksi Presiden Prabowo Hidupkan Kembali Pabrik Pupuk

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 17 Okt 2025, 16:44
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Dua petugas mengangkut karung pupuk bersubsidi di gudang milik PT Pupuk Indonesia (Persero), sebagai bagian dari upaya menjaga ketersediaan pupuk nasional untuk mendukung ketahanan pangan dan produktivitas petani. ANTARA/HO-Kementan. Dua petugas mengangkut karung pupuk bersubsidi di gudang milik PT Pupuk Indonesia (Persero), sebagai bagian dari upaya menjaga ketersediaan pupuk nasional untuk mendukung ketahanan pangan dan produktivitas petani. ANTARA/HO-Kementan. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan kesiapannya untuk menindaklanjuti Instruksi Presiden Prabowo Subianto mengenai upaya menghidupkan kembali atau merevitalisasi pabrik-pabrik pupuk di Indonesia. Langkah ini dinilai penting untuk memperkuat kemandirian sekaligus ketahanan pangan nasional.

"Kami siap menindaklanjuti Instruksi Presiden dengan langkah konkret di lapangan," ujar Mentan dalam keterangan di Jakarta, Jumat, 17 Oktober 2025.

Amran menjelaskan, pihaknya akan menjalankan arahan Presiden secara konkret dengan memastikan revitalisasi pabrik pupuk berjalan efektif, efisien, dan berorientasi pada peningkatan produksi dalam negeri.

“Kami siap melaksanakan arahan Presiden Prabowo. Revitalisasi pabrik pupuk akan kami dorong agar produksi lebih efisien, pasokan lebih stabil dan harga lebih terjangkau bagi petani. Ini sejalan dengan semangat besar pemerintah untuk mencapai swasembada pangan,” tegasnya.

Baca Juga: Prabowo Instruksikan Revitalisasi Pabrik Pupuk dan Penguatan SDM

Sebagai langkah awal, PT Pupuk Indonesia (Persero) telah menyiapkan stok pupuk bersubsidi sebanyak 1,2 juta ton untuk mendukung musim tanam Oktober–Maret 2025/2026. Jumlah itu mencapai sekitar 259 persen dari ketentuan minimum stok yang ditetapkan pemerintah.

Selain pupuk bersubsidi, perusahaan juga menyiapkan sekitar 480 ribu ton pupuk non-subsidi guna memenuhi kebutuhan petani di luar alokasi subsidi pemerintah.

Kementerian Pertanian optimistis bahwa program revitalisasi ini akan menjadi tonggak penting bagi sektor pertanian nasional.

"Dengan sistem produksi pupuk yang lebih modern, efisien dan ramah lingkungan, diharapkan biaya produksi pertanian dapat ditekan dan kesejahteraan petani semakin meningkat," kata Mentan.

Baca Juga: Mentan Amran Cabut Izin 2.039 Kios Pupuk Subsidi Nakal, Rugikan Petani Rp6 Triliun

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto memberikan instruksi langsung kepada Menteri Pertanian untuk melakukan revitalisasi terhadap pabrik-pabrik pupuk milik negara. Langkah strategis tersebut bertujuan meningkatkan efisiensi produksi, menekan biaya distribusi, serta menjamin ketersediaan pupuk dengan harga terjangkau bagi petani di seluruh Indonesia.

Instruksi itu disampaikan Presiden dalam rapat terbatas di kediaman pribadinya di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan. Dalam pertemuan tersebut, Prabowo menekankan pentingnya memperbaiki sistem produksi dan distribusi pupuk nasional agar mampu menjawab kebutuhan petani secara cepat dan tepat.

“Menteri Pertanian diminta mencari skema dan terobosan agar ketersediaan pupuk aman, dan apabila memungkinkan melakukan revitalisasi pabrik-pabrik pupuk yang kita miliki," kata Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi di Jakarta, Kamis, 16 Oktober 2025.

"Tujuannya agar jauh lebih efisien dan bisa menurunkan harga pupuk, harapannya meringankan para petani kita,” tambahnya.

(Sumber: Antara) 

x|close