A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

Kebanyakan Makan Telur Menyebabkan Bisulan, Mitos atau Fakta? - Halaman 3 - Ntvnews.id

Kebanyakan Makan Telur Menyebabkan Bisulan, Mitos atau Fakta?

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 13 Agu 2024, 07:05
Zaki Islami
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Telur Setengah Matang Telur Setengah Matang (FreePik)

- Mengapa Mitos Ini Masih Bertahan?

Mitos ini mungkin terus bertahan karena pengamatan subjektif dan asosiasi yang tidak tepat antara makanan dan gejala kesehatan. Misalnya, seseorang yang sering mengalami bisul mungkin juga sering mengonsumsi telur, tetapi ini tidak berarti telur adalah penyebab bisul tersebut. Faktor lain seperti kebersihan atau kondisi kesehatan yang mendasari lebih mungkin menjadi penyebab sebenarnya.

Di sisi lain, ada kemungkinan bahwa orang yang alergi terhadap telur bisa mengalami reaksi kulit tertentu setelah mengonsumsi telur, tetapi ini lebih berhubungan dengan alergi, bukan pembentukan bisul. Reaksi alergi terhadap telur biasanya muncul sebagai ruam, gatal-gatal, atau bahkan gejala pencernaan, bukan bisul.

- Kesimpulan: Mitos atau Fakta?

Jadi, apakah kebanyakan makan telur bisa menyebabkan bisul? Jawabannya adalah mitos. Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim bahwa konsumsi telur secara langsung dapat menyebabkan bisul. Bisul lebih sering disebabkan oleh infeksi bakteri, bukan karena makanan tertentu.

Namun, seperti halnya dengan semua makanan, moderasi adalah kunci. Mengkonsumsi telur dalam jumlah yang wajar sebagai bagian dari diet seimbang tidak hanya aman tetapi juga bermanfaat untuk kesehatan.

Jika Anda memiliki masalah kulit yang berkelanjutan atau sering mengalami bisul, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mencari tahu penyebab sebenarnya dan mendapatkan perawatan yang tepat.

Halaman
x|close