Berkat lagu tersebut, jadwal Duo Anggrek mendadak penuh selepas masa Covid-19. Devay dan Putri tidak dapat memungkiri, lagu tersebut memberikan berkah luar biasa kepada mereka. Sama halnya dengan lirik lagu tersebut, Duo Anggrek manggung dari Jakarta hingga ke Jayapura.
Duo Anggrek juga menjadi artis dangdut pertama yang dilibatkan musisi Badai dalam konser 25 tahunnya bermusik, "Perayaan 25 Tahun Bermusik - Tak Lekang Oleh Waktu" di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), Gambir, Jakarta Pusat.
Duo Anggrek merasa bersyukur mendapat satu-satunya lagu dangdut ciptaan Badai yakni "SUMO (Susah Move On)". Saat tampil di hadapan penonton di GKJ, Duo Anggrek berkebaya Betawi dan bergoyang cokek. Aransemen lagu mereka dilengkapi dengan musik gambang keromong.
Kini, harapan dirilisnya album “Mekar” persembahan dari Duo Anggrek dengan fokus track single “Amadiketu”, dapat diterima dengan baik oleh para penikmat musik dancedhut Indonesia dan membawa mereka lebih dekat dengan para penggemar.
Duo Anggrek juga berharap album “Mekar” ini bisa menjadi inspirasi bagi pendengar untuk selalu mekar, tumbuh, dan berani menghadapi tantangan dalam hidup. Dengan “Mekar”, Duo Anggrek ingin membuktikan bahwa mereka masih relevan dan terus berkembang di industri musik yang terus berubah.