Dilanjutkan Berly, kecelakaan kerja memang sesuatu yang sangat dihindari oleh siapapun, baik perorangan maupun perusahaan, namun bila pun kejadiannya tidak terhindarkan, maka sesama pekerja dapat menolong satu sama lain.
"Dia boleh melakukan tindakan awal, setelah memiliki pengetahuan dasar K3," ungkapnya. Sehingga orang yang mengalami masalah tersebut bisa terbantu terhindar dari kondisi berat yang merujuk pada fatalitas atau kematian.
Tidak selesai sampai disitu, tukas Berly, orang yang telah mendapatkan pengetahuan dasar K3 juga bisa mendampingi korban kecelakaan kerja sampai bisa mendapatkan layanan fasilitas pertolongan seperti klinik atau puskesmas. Kemudian, memastikan bahwa korban telah ditangani oleh orang yang tepat, yakni tim medis dan dokter.
"Sehingga korban bisa selamat dari potensi kematian atau cacat permanen. Lebih bagus lagi, korban bisa kembali pulang ke keluarganya," imbuh Berly usai memberikan pelatihan kepada PT Mesitechmitra Purnabangun, Rabu (7/8/2024).
Lebih jauh lagi, penerapan dasar K3 akan membantu negara untuk menekan biaya yang timbul dari pembayaran asuransi pekerja yang mengalami kerugian. Menurut Health, Safety, and Environment (HSE) PT. Mesitech Mitra Purnabangun, Wellin Napioko, pelatihan K3 bagi perusahaan yang memiliki risiko tinggi kecelakaan kerja, seperti oil and gas, konstruksi, dan pembangunan sangat nyata menekan potensi kerugian perusahaan akibat kelalaian kerja. Pada akhirnya sektor swasta dapat mendukung langkah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) karena langkah mitigasi yang tepat.