Severity: Warning
Message: Invalid argument supplied for foreach()
Filename: libraries/General.php
Line Number: 87
Backtrace:
File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler
File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular
File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once
Ilustrasi Pilkada 2024. (Antara)
Sementara itu, Agus Suryadi, seorang Pengamat Politik dari Universitas Sumatera Utara, menilai bahwa pencalonan Hasan sebagai pasangan Edy dalam Pilkada 2024 kurang tepat.
Agus menyebutkan bahwa pernyataan Edy yang menghina GP Ansor pada tahun 2019 menjadi catatan negatif yang dapat mempengaruhi hubungan Edy dengan masyarakat, khususnya di kalangan Nahdlatul Ulama (NU) serta GP Ansor-Banser.
"Karena yang kita ketahui, Hasan yang merupakan kader GP Ansor-Banser memiliki basis dukungan yang kuat di kalangan pemuda NU, pernah dilukai oleh pernyataan Edy saat menjabat sebagai Gubernur Sumut pada 2019 lalu," kata Agus.
Agus menambahkan bahwa hubungan antara Edy dan GP Ansor bisa menjadi rumit, karena pernyataan Edy di masa lalu tersebut bisa menimbulkan ketidakpercayaan di kalangan anggota Ansor terhadap kepemimpinan Edy di masa depan.
Selain itu, Agus juga memprediksi bahwa pasangan ini bisa menjadi sumber konflik jika maju dalam Pilkada 2024, terutama di kalangan internal GP Ansor-Banser, mengingat sikap negatif Edy yang pernah melukai organisasi kepemudaan terbesar di Indonesia itu.
"Secara keseluruhan, saya melihat pasangan ini kurang pas," ucapnya.