Menghapus Mimpi Buruk pada Kehadiran Kecerdasan Buatan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 5 Sep 2024, 15:38
Zaki Islami
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menghapus Mimpi Buruk Pada Kehadiran Kecerdasan Buatan Menghapus Mimpi Buruk Pada Kehadiran Kecerdasan Buatan (Istimewa)

Berikut ini beberapa poin mencerminkan pendekatan proaktif memastikan pemanfaatan teknologi baru seperti AI sambil menghindari masalah mimpi buruk etis yang dapat merugikan individu, komunitas, atau masyarakat sebagai berikut:

Pertama, organisasi perlu pengembangan pedoman etika: dalam penggunaan teknologi, termasuk pertimbangan dampak sosial dan implikasi etikanya.
 
Kedua, transparansi dan akuntabilitas  untuk mencipta sistem  transparan guna memahami fungsi teknologi AI. Juga, harus ada akuntabilitas bagi perusahaan atau individu yang menggunakan teknologi.
 
Ketiga, keterlibatan multi stakeholder, dengan mengajak berbagai pemangku kepentingan, pembuat kebijakan, dan praktisi industri, pada pemakaian AI untuk mendapatkan perspektif yang yang bertanggung jawab.
 
Keempat, pengujian dan ketat evaluasi, sebelum peluncuran teknologi, dilakukan uji coba dan evaluasi mengidentifikasi potensi risiko etis dan dampak negatif. Ini membantu antisipasi dan mengurangi masalah yang mungkin timbul.

Kelima, kedalaman pendidikan dan pelatihan, organisasi perlu memberikan pendidikan dan pelatihan yang cukup kepada karyawan tentang etika teknologi dan dampaknya, agar lebih sadar dan bertanggung jawab dalam membuat keputusan terkait teknologi.
 
Keenam, kepatuhan terhadap regulasi yang ada, mengenai penggunaan data dan teknologi, akan membantu mengurangi risiko perilaku yang tidak etis. Terakhir, ketujuh, fokus pada kemanusiaan, mengutamakan nilai-nilai kemanusiaan dalam pengembangan dan penggunaan teknologi, memastikan teknologi tersebut meningkatkan kesejahteraan manusia, bukan merugikan.

Mengapa AI dikembangkan saat ini? Ada beberapa alasan penting khususnya bagi korporasi, bisnis, perusahaan, pendidikan, usaha kecil/ukm :


1. Efisiensi dan Produktivitas: AI dapat otomatisasi tugas rutin dan berulang, lalu karyawan fokus pekerjaan strategis. Misalnya belanja daring, otomatisasi jalan tol, online taxi/taxi daring seperti grab, blue bird.

2. Pengambilan Keputusan Lebih Baik: AI dapat menganalisis data jumlah besar dengan cepat dan akurat, memberikan wawasan lebih baik untuk pengambilan keputusan. Misalnya memprediksi jumlah turis masuk ke Indonesia agar menyiapkan hotel dan fasilitas  lainnya.

3. Inovasi Produk dan Layanan: AI memungkinkan perusahaan menciptakan produk dan layanan baru yang lebih memenuhi kebutuhan konsumen.  Contohnya, aplikasi Kesehatan di rumah sakit besar di Indonesia menggunakan AI untuk diagnosis lebih awal.

Halaman
x|close