4. Personalisasi Pengalaman Pengguna: AI memberikan pengalaman yang lebih personal kepada pelanggan. Misalnya, rekomendasi hotel-hotel di Indonesia dengan AI menyesuaikan preferensi tamu untuk meningkatkan kepuasan.
5. Keunggulan Kompetitif: Di era digital sekarang, perusahaan mengintegrasi solusi berbasis AI memperoleh keunggulan kompetitif yang signifikan dibandingkan dengan pesaing yang belum memanfaatkan teknologi ini. Contoh, pesan kamar hotel secara online lebih murah dibanding manual.
6. Penghematan Biaya: AI meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi kesalahan manusia, agar tetap kompetitif di pasar. Contoh belanja secara daring, mobile banking.
7. Responsif terhadap Perubahan Pasar: AI membantu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan preferensi konsumen dan dinamika pasar, sehingga tetap relevan. Misalnya trend kebutuhan makanan dan minuman 9 bahan pokok di Indonesia.
8. Mendukung Keberlanjutan: AI diimplementasikan untuk mencapai tujuan keberlanjutan, seperti pengurangan limbah dan efisiensi energi, yang semakin penting pada masa kini menuju dunia yang ramah lingkungan( net zero emissions pada tahun 2045 di Indonesia).
Biasanya teknologi yg baru masuk ke pasar, pengguna/end-user sedikit curiga dampak negatifnya. Ketika listrik masuk ke pasar, orang takut kena setrum yang mencelakai. Namun proteksi dengan teknologi isolasi dan pengaman lainnya, ketakutan itu dicegah seminimum mungkin.
Listrik menjadi sahabat. Demikian juga nuklir. Teknologi nuklir mematikan banyak manusia oleh radiasinya pada perang dunia kedua. Namun, teknologi pula ditemukan meminimalkan radiasi. Penggunaan teknologi merambah luas, 70% energi listrik di Perancis dari teknologi nuklir. Juga pengobatan kesehatan, kosmetik bersumber dari teknologi nuklir. Nuklir menjadi sahabat.