Sang istri merasa bahwa kebersihan adalah elemen penting dalam hubungan. Ia mengaku tidak bisa bertahan hidup dengan pria yang jarang mandi, yang membuat rumah tangga mereka penuh konflik akibat masalah kecil ini.
Kebiasaan suami yang jarang mandi tidak hanya berdampak fisik tetapi juga psikologis bagi istri. Bau badan yang menyengat membuatnya merasa terganggu setiap hari, yang menyebabkan pertengkaran yang tak kunjung usai.
Akhirnya, wanita ini mendatangi pusat konseling keluarga pada 22 September, berharap mendapatkan solusi untuk masalah rumah tangganya. Gugatan cerai menjadi pilihan terakhir setelah berbagai usaha untuk memperbaiki keadaan tidak membuahkan hasil.
Baca Juga: Malas Mandi dan Rebahan Sepanjang Hari? Ternyata Bisa Jadi Tanda Gangguan Jiwa Serius!
Petugas pusat konseling terkejut mendengar alasan wanita tersebut. Suaminya mengaku hanya mandi sekali atau dua kali sebulan dan hanya memercikkan air Gangajal (air suci dari sungai Gangga) ke tubuhnya sebagai pengganti mandi.
Konseling yang seharusnya menjadi tempat mencari solusi malah menunjukkan betapa seriusnya masalah kebersihan dalam rumah tangga ini. Petugas menyarankan suami untuk meningkatkan kebersihan diri, tetapi konflik tetap berlanjut.
Pria tersebut mengungkapkan bahwa akibat kebiasaan Lin yang tidak bersih, mereka hanya berhubungan intim setahun sekali, yang menghalangi pasangan itu untuk memiliki anak selama sepuluh tahun pernikahan mereka.