Eli Friedman, ahli politik tenaga kerja di Cornell University, menyatakan bahwa menaikkan usia pensiun mungkin tidak akan membantu menyelesaikan masalah kontraksi tenaga kerja. Ia juga mengingatkan bahwa peran penting kakek-nenek dalam pengasuhan anak bisa terhambat jika mereka harus bekerja lebih lama.
Sistem Jaminan Sosial yang Kekurangan Dana
Selain itu, kebijakan baru ini mengharuskan karyawan berkontribusi lebih lama ke sistem jaminan sosial untuk mendapatkan pensiun pada 2030, dan pada 2039, mereka harus bekerja setidaknya 20 tahun untuk memenuhi syarat mendapatkan tunjangan pensiun. Langkah ini dilakukan karena dana pensiun Beijing diperkirakan akan habis.
Baca Juga: Ini Alasan Justin Hubner Dicoret Timnas Indonesia Jelang Hadapi Bahrain dan China
Pada 2019, Chinese Academy of Social Sciences memperingatkan potensi menipisnya dana pada 2035, bahkan sebelum pandemi COVID-19 memperburuk ekonomi.
"Pemerintah tidak punya banyak pilihan karena kekurangan signifikan dalam sistem jaminan sosial," kata Yi. Meskipun menaikkan usia pensiun mungkin membantu dalam jangka pendek, Yi menyebut langkah ini seperti menunda "bom waktu."