"Tapi kalau (pemimpin) terlalu keras juga repot, karena mereka masing-masing datang tidak kosongan, mereka datang ada sponsor, dan sponsor itu turut memenangkan (Prabowo-Gibran)," urainya.
Lebih jauh, Rhenald menyebutkan, pemimpin yang keras juga tidak akan disukai rakyat, karena akan membuat reputasinya jatuh. "Orang tidak senang terhadap pemimpin yang dianggap menindas dan bicara keras. Pemimpin harus memberikan direction yang clear dan harus membuat sistem dan tata kelola yang benar," terangnya.
Dia juga meminta Prabowo untuk membenahi penegakan hukum. "Tidak harus dengan undang-undang baru, tapi hukum harus ditegakkan," tukas Rhenald.