Prabowo Minta Pejabat Puasa Perjalanan Dinas Luar Negeri Demi Menghemat Anggaran

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 4 Des 2024, 14:18
Elma Gianinta Ginting
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Tangkapan layar - Presiden Prabowo Subianto saat berpidato dalam agenda pembukaan Milad Ke-53 dan Sidang Tanwir PP Muhammadiyah yang digelar di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rabu (4/12/2024). Tangkapan layar - Presiden Prabowo Subianto saat berpidato dalam agenda pembukaan Milad Ke-53 dan Sidang Tanwir PP Muhammadiyah yang digelar di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rabu (4/12/2024). (ANTARA (Andi Firdaus))

Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, meminta kepada pejabat-pejabat mulai dari menteri hingga pimpinan daerah untuk "menahan diri" melakukan perjalanan ke luar negeri. Hal ini dimaksudkan untuk menghemat anggaran yang bisa digunakan untuk menyelesaikan program-program prioritas bagi masyarakat.

"Tolong, para menteri, Berhenti dulu, selama lima tahun. Jika kita bisa menghemat 1,5 miliar dolar AS hanya dari perjalanan dinas, itu sudah sangat signifikan," ujar Prabowo dalam pidatonya yang dibacakan saat pembukaan Sidang Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah di Kupang, Nusa Tenggara Timur, yang disiarkan langsung melalui YouTube Sekretariat Presiden pada Rabu, 4 Desember 2024.

Pesan tersebut mencerminkan niat Presiden untuk mengurangi anggaran yang dikeluarkan untuk kegiatan-kegiatan yang dianggap lebih bersifat seremonial atau perayaan, agar bisa dialihkan untuk hal-hal yang lebih prioritas.

Baca juga: 5 Fakta Banjir Bandang Sukabumi, Mobil dan Sopir Terseret

Presiden kemudian menjelaskan bahwa, khususnya untuk perjalanan dinas luar negeri, selama ini pemerintah telah mengeluarkan biaya sekitar 3 miliar dolar AS setiap tahunnya.

Jika pengeluaran untuk perjalanan dinas ini dapat dikurangi hingga 50 persen, menurut Prabowo, dana yang besar tersebut bisa digunakan untuk menyelesaikan berbagai program prioritas seperti pembangunan infrastruktur dan penyediaan makanan bergizi gratis untuk masyarakat.

"Saya minta agar pengeluaran ini dikurangi 50 persen. Jika berhasil, kita bisa menghemat sekitar Rp15 triliun. Dengan jumlah itu, kita bisa membangun banyak bendungan, memperbaiki irigasi, meningkatkan kualitas SD, atau bahkan memberi makan banyak anak sekolah," lanjut Prabowo.

Halaman
x|close