Ntvnews.id, Jakarta - Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta terpilih, Pramono Anung dan Rano Karno, telah menunjuk tujuh staf khusus untuk membantu mereka dalam mengelola Jakarta. Menariknya, mereka memilih staf tersebut dari kalangan profesional, bukan dari aparatur sipil negara (ASN).

"Orangnya tentunya bukan ASN dan ada yang sehari-hari mengurus saya, mengurus Bang Rano. Beberapa profesional, dari tujuh orang yang ada. Saya lebih percaya memakai profesional," kata Pramono saat ditemui di Balai Kota Jakarta pada Selasa, dilansir Antara.

Menurutnya, jumlah staf khusus yang ditunjuk sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 tentang Provinsi Daerah Khusus Jakarta (DKJ). Peran utama dari para staf khusus ini adalah memberikan dukungan dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan.

Pramono Anung (NTVnews.id/Deddy Setiawan)

"Karena memang Undang-Undangnya menyebut tujuh (staf). Saya akan menaati aturan perundang-undangan bahwa mempunyai tujuh staf khusus," ujarnya.

Selain menunjuk staf khusus, Pramono dan Rano juga akan dibantu oleh staf ahli dalam menjalankan pemerintahan. Namun, mereka memutuskan untuk tidak menggunakan Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP), mengingat tim tersebut bukan bagian dari Perangkat Daerah.

"Saya memang ingin lebih hal yang fungsional karena saya meyakini birokrasi pemerintahan Jakarta ini salah satu birokrasi pemerintahan yang sudah sudah kuat," jelas Pramono.

Penjabat Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi (kiri) bersama Gubernur Jakarta terpilih Pramono Anung (Antara)

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa dirinya telah berdiskusi dengan sejumlah mantan Gubernur Jakarta, seperti Sutiyoso, Fauzi Bowo, Anies Baswedan, dan Joko Widodo, guna mendapatkan pandangan serta masukan dalam membangun ibu kota.