Ntvnews.id, Jakarta - Ketua Panitia Kerja (Panja) Biaya Haji Komisi VIII DPR RI Abdul Wachid mengusulkan agar Kementerian Agama (Kemenag) membangun rumah sakit di Arab Saudi yang khusus melayani jamaah haji asal Indonesia.
"Saya dengar ini dari Kementerian Agama mempunyai tanah yang ada di Jeddah. Tanah itu untuk apa Pak? Itu mendingan tanah itu dijual Pak untuk dibelikan lagi di sana untuk rumah sakit aja itu," ujar Wachid dalam rapat Panja Biaya Haji bersama Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, dan Badan Penyelenggara Haji (BPH) di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat, 3 Januari 2025.
Selain memanfaatkan tanah yang dimiliki, Wachid mengusulkan pembangunan rumah sakit tersebut dapat dibiayai dari dana nilai manfaat yang dikelola oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).
Baca Juga: Kemenag Beberkan Ada Kemungkinan Arab Saudi Bakal Batasi Usia Jemaah Haji
"Atau kalau beli enggak bisa, kontrak berapa tahun gitu, dibangun sekalian itu. Mendingan itu, dan nanti, kita ada BPKH nilai manfaat bisa kita membangun untuk tiap tahun berapa, tiap tahun berapa, sambil nanti kita anggaran ke Kemenkes. Ini penting untuk umrah dan haji," jelasnya.
Menurut Wachid, keberadaan rumah sakit Indonesia di Arab Saudi akan sangat bermanfaat karena selama ini jamaah haji Indonesia sering merasa tidak nyaman dirawat di rumah sakit setempat. Salah satu alasan utama adalah kesulitan berkomunikasi dengan petugas kesehatan di sana.
"Karena terus terang, orang sakit itu tidak hanya obat ya, tidak hanya rumah sakitnya sendiri, pelayanan itu penting, tidak bisa komunikasi juga jamaah. Makanya, jamaah rata-rata yang sakit ditaruh di rumah sakit itu enggak mau. Tidak maunya kenapa? Ya bahasa Tarzan. Mereka itu enggak ngerti. Kalau kita punya rumah sakit sendiri, yang medisnya tenaga kita, perawatnya tenaga kita, semua tenaga kita, nyaman," paparnya.