Baca Juga: Sejumlah Negara Eropa Stop Suaka untuk Pengungsi Suriah
Carsten Brzeski dari ING Bank menyebut kebijakan fiskal kedua negara saling bertolak belakang. Prancis mendanai stimulus dengan utang, sementara Jerman menerapkan pembatasan ketat pada pinjaman. Dengan utang nasional tertinggi ketiga di zona euro, Prancis menghadapi tantangan besar untuk memenuhi aturan fiskal UE. Sebaliknya, Jerman dikritik karena aturan Schuldenbremse yang membatasi belanja infrastruktur.
Ketegangan ini diperparah oleh ketidakpastian global, termasuk kebijakan proteksionisme perdagangan di bawah Presiden AS Donald Trump. Jerman, yang sangat bergantung pada ekspor, mendukung perjanjian perdagangan bebas UE-Mercosur. Namun, Prancis menentang langkah tersebut, memperlihatkan perbedaan pandangan klasik kedua negara dalam isu perdagangan.
Ketidaksepakatan antara Prancis dan Jerman berpotensi memperlambat perkembangan Eropa. Brzeski menekankan pentingnya kerja sama erat kedua negara untuk mendorong reformasi struktural, investasi domestik, dan proyek bersama demi mengamankan masa depan ekonomi Uni Eropa.