Pagar laut itu mencakup wilayah 16 desa di 6 kecamatan, yaitu tiga desa di Kecamatan Kronjo, tiga desa di Kecamatan Kemiri, empat desa di Kecamatan Mauk, satu desa di Kecamatan Sukadiri, tiga desa di Kecamatan Pakuhaji, dan dua desa di Kecamatan Teluknaga.
Baca Juga : Pagar Bambu 30 Km di Laut Tangerang Diklaim Efektif Atasi Abrasi, Ini Faktanya
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), pada Jumat 1 November lalu, menyebut bahwa pembangunan tanggul laut merupakan salah satu prioritas Presiden Prabowo Subianto. Menteri Dody menambahkan bahwa proyeksi panjang tanggul laut yang akan dibangun dari Cilegon hingga Gresik diperkirakan mencapai 958 km.
“Kami sudah buat Trial 1 dari Tangerang ke Bekasi sepanjang 43 km beberapa tahun lalu dengan grant dari Korea Selatan dan Belanda untuk basic design,” kata Dody.
Kerja sama antara Indonesia, Korea Selatan, dan Belanda untuk pembangunan tanggul laut dimulai sejak 2016 melalui pembentukan Trilateral Cooperation. Inisiatif ini bertujuan untuk mengembangkan strategi komprehensif dan business case dalam rangka pemulihan lingkungan pesisir Teluk Jakarta.
Baca Juga : Tegas! KKP Siap Segel Pagar di Perairan Bekasi Jika Tanpa Izin PKKPRL
Sebagai langkah lanjutan, pada Februari 2017 dibentuk Project Management Unit NCICD (PMU NCICD). Kemudian pada tahun 2020, PMU NCICD bersama dengan trilateral tersebut berhasil menyusun Integrated Flood Safety Plan (IFSP), sebuah konsep pengendalian banjir terpadu yang berfokus pada penyediaan air bersih, peningkatan sanitasi di muara sungai, serta pengendalian banjir.