"Adanya perbedaan persepsi, perbedaan ekspektasi, ada perbedaan antar budaya. Itu yang membuat terjadi permainan penafsiran atau opini," kata dia.
Terakhir, Satryo meminta kepada setiap pegawai Dikti Saintek untuk bisa menyatukan berbagai perbedaan yang ada, sehingga kementerian tetap bisa bekerja menjalankan program pemerintah.
"Pak Menteri mengatakan, kita manusia ya tidak sempurna, dan mari kita menyatukan perbedaan-perbedaan. Karena kita punya tujuan yang sama untuk memajukan pendidikan tinggi," tandas Togar.