"Kita akan langsung menuju Mars. Bulan adalah pengalih perhatian," kata Musk melalui media sosial X awal bulan ini.
Perubahan arah ini berpotensi berdampak besar pada program yang diperkirakan akan menghabiskan biaya lebih dari US$ 90 miliar atau sekitar Rp 1.471 triliun. Hal ini juga kemungkinan akan menghadapi perlawanan keras dari Kongres AS, di mana baik Partai Republik maupun Partai Demokrat memiliki kepentingan untuk menjaga lapangan pekerjaan yang terkait dengan misi penjelajahan Bulan di daerah pemilihan mereka.
Sebagian besar misi Bulan ini melibatkan Space Launch System (SLS), roket berat milik NASA yang kontraktor dan pemasoknya tersebar di seluruh AS.
Sementara itu, China memiliki rencana untuk mendarat di kutub selatan Bulan pada tahun 2030, sebuah langkah yang kemungkinan besar tidak akan dibiarkan begitu saja oleh AS.