Korban juga sempat meminta Rochmat agar menghilangkan nyawa anak pelaku. Alasan Ana melontarkan ucapan tersebut, karena merasa tidak terima Rochmat memiliki anak lagi dari istri sahnya.
"Korban ini tidak terima karena pelaku punya anak yang kedua sehingga korban sempat melontarkan agar menghilangkan anak keduanya (pelaku)," tuturnya.
Kemudian, ada juga motif asmara yang membuat Rochmat tega membunuh dan memutilasi Ana. Motif asmara yang dimaksud yaitu rasa sakit hati dan cemburu karena pelaku mengaku sempat memergoki korban pernah memasukkan laki-laki lain ke dalam kos.
"Motifnya sakit hati dan cemburu karena korban ini pernah memasukkan laki-laki lain di kos korban," tutur Farman.
Pelaku juga kesal dengan kebiasaan korban yang kerap meminta uang kepadanya. Rochmat memang sempat bertemu dengan korban untuk menyerahkan uang sebesar Rp 1 juta, sebelum kemudian dibunuh dan dimutilasi.
"Sehingga saat pertemuan di hotel di Kediri pada tanggal 19, memang tersangka sempat menyiapkan uang Rp 1 juta untuk diberikan kepada korban," tuturnya.
Sebelumnya, mayat Uswatun ditemukan di dalam koper di tumpukan sampah, Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Ngawi, Kamis, 23 Januari 2025. Koper ditemukan warga setempat. Setelah koper dibuka, ditemukan mayat tanpa kepala dan dua kaki.