Selain itu, mereka juga mempertimbangkan aspek ekonomi dalam membesarkan anak-anaknya di masa depan. Akhirnya, pasangan ini memutuskan untuk mengurangi dua embrio, sehingga hanya tujuh embrio yang dipertahankan.
Baca Juga: Akhirnya Mahalini Umumkan Kehamilan, Pamer Perut Buncit Diduga Sudah 7 Bulan
"Hou mungkin memerlukan beberapa operasi karena tingginya jumlah embrio dan risiko terkait, yang juga menjadi tantangan bagi para dokter," ujar suami Hou, dikutip dari Global News.
Pada November 2024, Hou menjalani operasi dengan biaya mencapai 40.000 yuan atau sekitar Rp 90 juta. Setelah operasi, ia diperbolehkan pulang dan masih mengandung dua embrio yang berkembang dengan sehat.
Namun, awal Januari 2025, situasi berubah menjadi tragedi. Hou mengalami infeksi serviks dan ketuban pecah, yang dinilai terlalu serius dan berisiko tinggi.
"Kami harus mengambil pilihan untuk menyelamatkan nyawa orang dewasa dan menyerahkan bayi-bayinya. Jika kami tidak bertindak tepat waktu, nyawa ibu akan berada dalam bahaya," ungkap suami Hou, seperti dikutip dari South China Morning Post.
Akhirnya, Hou berhasil diselamatkan, namun kedua bayinya tidak dapat bertahan. Kejadian ini membuatnya sangat terpukul, karena setelah berjuang keras untuk hamil, ia tetap tidak bisa mempertahankan bayinya hingga lahir.