Angka ini jauh berkurang dibandingkan dengan 2013 yang mencatatkan 322.807 pasangan. Salah satu penyebabnya adalah perubahan norma sosial. Sekitar sepertiga warga Korsel memiliki pandangan positif terhadap pernikahan.
2. China
Populasi China mengalami penurunan angka pernikahan selama dua tahun berturut-turut, yang dipengaruhi oleh lonjakan angka kelahiran dan kematian saat pandemi COVID-19.
Penurunan ini, seperti yang dilaporkan oleh Reuters, berdampak pada laju pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Ahli demografi dari Universitas Michigan, Zhou Yun, menjelaskan bahwa penurunan angka kelahiran sulit untuk dibalikkan. Banyak warga China yang lebih memilih fokus pada karier dan tidak ingin berkeluarga atau memiliki anak.
3. Georgia
Georgia, yang terletak di bagian barat Asia, juga mengalami penurunan drastis dalam angka pernikahan.
Baca Juga: Kaleidoskop: 9 Artis Menikah di Tahun 2024