Data dari Statista menunjukkan penurunan sebesar 5,5 persen dalam tingkat pernikahan. Penurunan ini menjadi perhatian serius pemerintah Georgia yang berupaya memperbaiki situasi ini guna mendorong pertumbuhan penduduk.
4. Jepang
Jepang, sebagai negara maju di Asia, telah lama menghadapi masalah angka kelahiran yang rendah. Menurut survei lembaga statistik Jepang, banyak warga yang berusia antara 25 hingga 34 tahun enggan untuk menikah.
Hal ini semakin mengkhawatirkan pemerintah Jepang setelah terjadi lonjakan angka kematian yang mencapai 1.590.503. Pemerintah Jepang pun berusaha mengatasi masalah ini dengan menawarkan bantuan finansial, kemudahan akses perawatan anak, dan cuti orang tua.
5. Qatar
Sejak Februari 2023, Qatar mengalami penurunan angka pernikahan yang signifikan. Berdasarkan data dari Doha News dan Otoritas Perencanaan dan Statistik Qatar, angka pernikahan turun sekitar 8,6 persen, sementara tingkat perceraian juga mengalami penurunan sebesar 17,2 persen.
Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah Qatar telah mengadakan seminar pelatihan untuk pasangan muda yang mencakup penanganan konflik perkawinan dan perencanaan kehidupan bersama.