AJA 2024 menjadi sangat istimewa dan berbeda dengan AJA sebelumnya, yakni menyediakan hadiah yang sangat besar, mencapai Rp 100 juta per kategori, masing-masing untuk pemenang kategori karya jurnalistik cetak, foto, video, audio dan siber. Sementara untuk penghargaan khusus, yakni pers kampus dan jurnalisme warga, pemenang mendapat hadiah Rp 25 juta per kategori.
Tak heran persaingan meraih karya jurnalistik nomor satu di Indonesia berlangsung ketat, apalagi saat memasuki babak final, yakni memilih pemenang dari tiga nomine per kategori. Hal ini diakui Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun yang juga salah seorang anggota dewan juri.
Anugerah Jurnalistik Adinegoro (AJA) 2024 (PWI)
Contoh tiga nomine untuk kategori karya jurnalistik foto, semua nomine adalah fotografer yang memiliki dedikasi, reputasi dan integritas yang tak diragukan lagi. Bahkan, salah seorang di antaranya sudah jadi “jagoan”, sering menang sejak tahun 1990-an di berbagai ajang lomba foto tingkat nasional maupun internasional.
Mereka adalah Agus Susanto (Kompas); Jamal Ramadhan (Kumparan) dan Maman Sukirman (sindomakassar.com). Mereka semua punya keunggulan masing-masing baik dari unsur teknik fotografi, unsur news maupun unsur “human interest”.
Di tengah berbagai tantangan berat yang dihadapi industri pers saat ini, pilihan Ketum PWI Pusat, Hendry Ch Bangun untuk mengadakan AJA 2024 dengan sangat intimewa adalah pilihan tepat.
PWI ingin menggaungkan pentingnya membangun jurnalistik berkualitas secara professional. Ini peran AJA 2024. PWI akan membawa spirit jurnalisme Adinegoro ini ke dalam Hari Pers Nasional (HPN) 2025 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) tanggal 7-9 Februari 2025.
Ketatnya persaingan untuk menjadi karya jurnalistik berkualitas nomor satu, tampak pada kategori lainnya, seperti cetak, audio, visual dan siber.