Ntvnews.id, Jakarta - Pemerintah Indonesia melakukan efisiensi anggaran di berbagai kementerian, termasuk Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI). Menteri Abdul Kadir Karding mengungkapkan bahwa dari total anggaran Rp490 miliar, kementeriannya mengalami pemangkasan sebesar Rp207 miliar.
“Kalau kami, dari anggaran Rp490 dipotong Rp207 miliar,” ujar Karding, di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Rabu, 5 Februari 2025.
Meski terjadi pemangkasan anggaran, Karding menegaskan bahwa pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin agar layanan utama bagi pekerja migran, terutama proses pemulangan, tidak terdampak secara signifikan.
Baca Juga: Wamen P2MI: 300 Perawat Indonesia Ditargetkan Berangkat ke Jerman
“Kita lagi berusaha semaksimal mungkin agar jangan sampai mempengaruhi itu. Tapi kalau harus mempengaruhi, ya kita mau bilang apa?” katanya.
Untuk menyesuaikan dengan anggaran yang terbatas, P2MI melakukan berbagai efisiensi operasional, termasuk pengurangan biaya listrik, AC, jamuan, serta pengurangan anggaran bahan bakar kendaraan dinas pejabat eselon 2.
“Operasional ya, mulai dari listrik, AC, jamuan-jamuan, dan sebagainya, semua lagi kita susun, ada nanti termasuk penjemputan, bensinnya teman-teman, eselon 2, semua kita kurangi,” jelasnya.