Pangkalan Militer AS di Filipina Picu Ketegangan yang Meningkat

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 7 Feb 2025, 11:40
Katherine Talahatu
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Orang-orang memegang plakat dalam foto saat unjuk rasa menentang Filipina-AS Orang-orang memegang plakat dalam foto saat unjuk rasa menentang Filipina-AS (Antaranews.com)

Ntvnews.id, Jakarta - Seorang pejabat dari Biro Perdamaian Internasional (International Peace Bureau/IPB), organisasi yang pernah meraih Hadiah Nobel Perdamaian, pada Rabu, 5 Februari 2025, menyerukan agar pangkalan militer AS di Filipina ditarik, dengan alasan bahwa kehadiran mereka justru memperburuk ketegangan di kawasan.

Dalam sebuah forum yang diadakan pada hari yang sama, Direktur Eksekutif IPB, Sean Conner, menyampaikan pandangannya bahwa keberadaan pangkalan militer AS di Filipina justru menciptakan lebih banyak ketidakpercayaan di antara negara-negara di kawasan tersebut. Menurutnya, alih-alih menjamin keamanan, kehadiran pasukan militer asing dapat memicu permusuhan dan meningkatkan risiko konfrontasi antarnegara. 

Baca juga: Trump: Solusi Terusan Panama Tak Perlu Libatkan Militer AS

Conner menegaskan bahwa komunitas internasional, terutama para aktivis perdamaian dan organisasi masyarakat sipil, perlu mengambil sikap yang jelas terhadap peningkatan kehadiran militer di kawasan. Ia menekankan bahwa saat ini adalah momen yang tepat untuk bertindak lebih berani dalam memperjuangkan perdamaian jangka panjang.

Lebih lanjut, Conner mengungkapkan bahwa dunia tidak boleh terus terjebak dalam pola lama yang mengandalkan kekuatan militer sebagai solusi atas ketegangan internasional. Ia menekankan pentingnya mengubah pendekatan dalam menyelesaikan konflik, dengan berfokus pada upaya diplomasi, membangun kepercayaan antarnegara, serta mengalokasikan lebih banyak sumber daya untuk kepentingan yang lebih mendesak bagi umat manusia, seperti penanganan krisis iklim dan pembangunan ekonomi berkelanjutan.

"Alih-alih memicu persaingan senjata, negara-negara seharusnya berinvestasi dalam perdamaian, kepercayaan, dan aksi iklim yang tegas," ujar Conner. 

(Sumber: Antara)

Halaman
x|close