Ntvnews.id, Jakarta - Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf menerima audiensi pelepasan tim Perkumpulan Organisasi Pengelola Zakat (POROZ) yang akan menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Palestina. Acara ini dihadiri oleh Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Prof. Waryono, serta perwakilan dari berbagai lembaga amil zakat (LAZ) yang tergabung dalam POROZ.
Dalam kesempatan ini, Prof. Waryono menegaskan bahwa kemanusiaan melintasi batas negara, agama, dan gender. “Palestina, khususnya Gaza, memiliki makna historis sebagai tanah para ulama seperti Imam Syafii. Namun kini, mereka menghadapi krisis kemanusiaan yang membutuhkan solidaritas global, sebagaimana konflik yang juga terjadi di Sudan dan wilayah lainnya,” ujarnya.
Bantuan tahap kedua ini merupakan tindak lanjut dari rekomendasi Musyawarah Nasional POROZ 2023, yang menekankan percepatan distribusi dan pendayagunaan dana kemanusiaan bagi Palestina. Bantuan senilai Rp4,4 miliar ini mencakup paket kesehatan, makanan, tenda darurat, toilet portabel, serta pembangunan Kampung POROZ yang dilengkapi masjid, dapur umum, dan fasilitas hunian sementara.
Prof. Waryono juga menyoroti pentingnya kolaborasi dalam aksi kemanusiaan. “Membangun kembali pemukiman pengungsi butuh waktu lama, tapi dengan kolaborasi, bantuan bisa lebih cepat dan efektif. Kita harus menurunkan ego dan memprioritaskan kebutuhan utama para korban,” tegasnya. Ia juga mengingatkan bahwa publikasi yang transparan sangat penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap lembaga yang menyalurkan bantuan.
Selain bantuan kemanusiaan, isu pendidikan bagi warga Palestina turut menjadi perhatian. Beberapa mahasiswa Palestina saat ini telah dibiayai untuk berkuliah di Universitas Syiah Kuala. “Ini bukan hanya aksi sosial, tetapi juga bagian dari kampanye kebaikan untuk menginspirasi muzaki dan masyarakat agar semakin semangat dalam berkontribusi,” lanjutnya.
Sementara itu, delegasi POROZ yang akan berangkat ke Palestina terdiri dari perwakilan Lazis NU (4 orang), Lazis Muhammadiyah (8 orang), Wahdah Islamiyah (3 orang), Dewan Dakwah (3 orang), dan BMH (1 orang). “Tim kami telah menjalin komunikasi dengan berbagai pihak di Mesir untuk memastikan bantuan tersalurkan dengan baik,” ungkap Tjatur dari POROZ LAZ Dewan Dakwah.
Dalam situasi penuh tantangan ini, Prof. Waryono mengimbau masyarakat agar tidak terpengaruh oleh isu-isu yang dapat menimbulkan keresahan. “Tetaplah tenang dan percayalah bahwa bantuan ini dikelola secara profesional. Kita bersama menjaga nama baik bangsa dan agama, serta terus mendukung perjuangan kemanusiaan dengan penuh keikhlasan,” tutupnya.