SBY: Jaga Demokrasi, Lawan Segala Upaya Perusakan Konstitusi!

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 9 Mar 2025, 15:00
thumbnail-author
Akbar Mubarok
Penulis
thumbnail-author
Marco Tampubolon
Editor
Bagikan
Presiden ke-6 Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) dalam acara bedah buku Presiden ke-6 Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) dalam acara bedah buku (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai demokrasi serta menolak upaya perusakan konstitusi di tengah tren kemunduran demokrasi di berbagai belahan dunia.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam acara bedah buku Standing Firm for Indonesia's Democracy yang digelar di KBRI Tokyo, Jepang, sebagaimana dikutip dari pernyataan KBRI Tokyo yang diterima di Jakarta pada Minggu.

“Kalau kita bicara demokrasi kita, mari kita jaga, fight for democracy, fight against segala sesuatu yang merusak demokrasi, yang merusak konstitusi, yang merusak kerangka bernegara, yang merusak adanya checks and balances," kata SBY, Minggu 9 Maret 2025.

Baca Juga : Momen Prabowo, SBY dan Jokowi Nyanyi Bareng di Retret Magelang

SBY, yang menjabat sebagai Presiden Indonesia selama dua periode pada 2004-2014, menyoroti adanya kemunduran demokrasi yang terjadi di berbagai belahan dunia. Ia mengungkapkan bahwa bahkan negara-negara besar yang kerap mengklaim diri sebagai pejuang demokrasi (champions of democracy) pun tidak luput dari fenomena tersebut.

"Negara-negara besar yang konon dianggap sebagai champions of democracy, negara-negara yang lecturing us, menguliahi kita... dalam kenyataannya, negara-negara itu tidak imun dari kemunduran-kemunduran dalam demokrasi mereka," ujarnya.

Baca Juga : SBY Ajak Kepala Daerah Bersinergi Tingkatkan Ekonomi Daerah

SBY turut membagikan pengalaman pribadinya sejak masa muda sebagai prajurit TNI yang sudah menghargai kebebasan berekspresi. Ia menekankan bahwa kebebasan berpendapat merupakan hak yang harus dihormati, asalkan digunakan secara tepat.

"Waktu saya masih sangat muda, we love democracy. Kalau yang disampaikan mahasiswa itu ekspresi dari freedom of speech, mengapa kita menjadi gusar?"

Dalam diskusi bedah buku bersama mahasiswa Indonesia dan akademisi Jepang, SBY menegaskan perannya sebagai mantan presiden dalam mendukung serta berkontribusi sebagai bagian dari solusi bagi pemerintahan setelahnya, termasuk di era kepemimpinan Presiden Prabowo.

Baca Juga : SBY Kenang Masa Rivalitas dengan Prabowo hingga Minta Ajarkan Bahasa Inggris

"Saya sudah sampaikan kepada Presiden Prabowo beberapa saat yang lalu, pentingnya meningkatkan komunikasi yang genuine antara istana dengan mereka yang menyampaikan kritik, dan Pak Prabowo mengatakan, 'Kami terus meningkatkan kualitas komunikasi'," ungkapnya.

SBY juga menyatakan optimisme bahwa Presiden Prabowo mampu menghadapi berbagai tantangan saat ini, mengingat Indonesia masih memiliki sumber daya, baik dalam aspek politik maupun ekonomi, untuk mengatasinya.

Sementara itu, Wahyu Prasetiawan, salah satu editor buku tersebut, menjelaskan bahwa judul Standing Firm for Indonesia's Democracy dipilih karena salah satu aspek paling menonjol dalam kepemimpinan SBY adalah upayanya dalam menjaga demokrasi di Indonesia.

“Sebagai presiden dengan kekuasaan yang begitu tinggi, sebetulnya Pak SBY bisa melakukan hal sebaliknya, tapi itu tidak dilakukan," ungkap Wahyu.

(Sumber Antara)

x|close