Ntvnews.id, Jakarta - Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno, menegaskan bahwa dirinya sangat terbuka terhadap kehadiran pendatang baru yang tiba di Jakarta setiap usai Lebaran.
Pernyataan ini disampaikan Rano, yang akrab disapa Bang Doel, sebagai tanggapan terhadap imbauan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, yang meminta para pemudik untuk tidak membawa anggota keluarga ke Jakarta saat arus balik, terutama mereka yang tidak memiliki keterampilan.
"Bang Anung (Pramono Anung) membuka diri, siapa pun mau ke Jakarta silakan. Kita tidak akan melakukan operasi yustisi (kependudukan). Karena kita juga tahu bahwa Jakarta menjadi satu harapan," ujar Rano saat ditemui awak media di Ragunan, Jakarta Selatan, Sabtu, 29 Maret 2025.
Baca Juga: Pramono Anung dan Rano Karno Sholat Id di Balai Kota
Menurut Rano, kebijakan Pemprov DKI Jakarta yang terbuka bagi para pendatang salah satunya didasarkan pada pengalaman Gubernur Pramono Agung yang berasal dari Kediri.
"Sama juga seperti Bang Anung kemarin bilang, dia dari Kediri memang bermimpi ingin ke Jakarta. Artinya apa? Silakan masyarakat kita yang mau ke Jakarta," lanjutnya.
Namun demikian, Rano menekankan bahwa Pemprov DKI Jakarta tetap mengingatkan para pendatang yang ingin mengadu nasib di ibu kota untuk memiliki keterampilan agar mampu bersaing di dunia kerja.
"Cuma memang kita imbau, jangan kosong-kosong. Artinya kalau enggak punya keterampilan maka akan bersaing dengan masyarakat Jakarta. Artinya keahlian (skill) itu menjadi penting. Jadi marilah kita bersama-sama membangun Jakarta," jelasnya.
Baca Juga: Rano Karno ke Terminal Pulogebang: Alhamdulillah Tidak Ada Laporan Pungli
Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga telah melakukan berbagai langkah antisipasi terhadap arus urbanisasi yang meningkat setelah Lebaran.
Rano menjelaskan bahwa program mudik bersama yang digelar oleh Pemprov DKI Jakarta dan Kementerian bertujuan untuk memperkirakan jumlah pemudik yang akan kembali ke ibu kota.
"Itu sebetulnya antisipasi loh. Paket kita adalah pulang-pergi atau pergi-pulang Jakarta tahun ini hampir 26 ribu yang kita fasilitasi," katanya.
Menurutnya, angka tersebut menjadi indikator kepadatan urbanisasi yang mungkin terjadi pasca-Lebaran.
"Artinya itu menjadi tolok ukur, minimal tidak bertambah. Tapi kan kita enggak bisa pungkiri, mungkin yang naik-naik motor atau yang naik kereta itu membawa saudaranya, itu enggak bisa kita pungkiri. Jadi silakan berjuang keras di Jakarta," tambahnya.
Sebagai langkah lebih lanjut, Rano mengimbau warga Jakarta serta pendatang baru untuk tetap mematuhi aturan yang berlaku di ibu kota.
"Tapi marilah kita isi-isi semua dengan semua aturan yang memang harus kita sepakati bersama," tutupnya.