Kemenkes Pastikan Pemberhentian Sementara PPDS Unpad Tak Ganggu Layanan Pendidikan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 12 Apr 2025, 20:45
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
RSUP dr Hasan Sadikin Bandung RSUP dr Hasan Sadikin Bandung (Kemenkes)

Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Kesehatan menyampaikan bahwa penghentian sementara Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesiologi Universitas Padjadjaran di Rumah Sakit Hasan Sadikin tidak berdampak pada layanan kesehatan spesialistik di rumah sakit tersebut. Langkah penghentian ini merupakan bagian dari proses evaluasi terhadap sistem pendidikan.

Dalam pernyataan resmi yang diterima di Jakarta pada hari Sabtu, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Aji Muhawarman, menjelaskan bahwa penghentian ini hanya bersifat sementara dan perlu segera dilakukan guna memungkinkan evaluasi menyeluruh serta perbaikan sistem pendidikan dokter spesialis, khususnya program yang diselenggarakan oleh Universitas Padjadjaran di lingkungan RSHS

Penghentian tersebut dilakukan sebagai respon atas kasus kekerasan seksual terhadap anggota keluarga pasien yang diduga dilakukan oleh Priguna Anugerah P, seorang peserta PPDS Anestesiologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.

Baca Juga: Kementerian HAM Gali Informasi Kasus Pemerkosaan di RSHS Bandung

"Saat ini kami sedang fokus untuk segera menuntaskan penanganan kasus tersebut bersama pihak Unpad dan kepolisian guna melakukan perbaikan ke depan sehingga kejadian serupa tidak terulang lagi," ujarnya. 

Ia menyampaikan bahwa langkah ini telah melalui koordinasi dan sepenuhnya mendapatkan dukungan dari Universitas Padjadjaran sebagai institusi akademik penyelenggara pendidikan kedokteran. 

Ia juga menegaskan bahwa pihaknya tidak ingin terjebak dalam polemik terkait kritik yang dinilai terlalu defensif dari beberapa pihak dalam penanganan kasus kekerasan seksual oleh oknum dokter peserta program spesialis.

"Bagaimanapun juga Kemenkes tetap terbuka terhadap masukan untuk penguatan sistem pendidikan kedokteran di Indonesia," tambahnya.

Baca Juga: Buntut Kasus Perkosaan, Kemenkes Setop Program Dokter Anestesi Unpad di RSHS

Sebelumnya, pada Kamis, 10 April 2025, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menyampaikan bahwa Kemenkes telah memutuskan untuk menghentikan sementara program PPDS Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran yang dilaksanakan di RS dr. Hasan Sadikin Bandung selama satu bulan untuk keperluan evaluasi. 

Selain itu, Kemenkes juga berencana bekerja sama dengan kolegium anestesi dalam menyelenggarakan tes Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI) untuk menilai kondisi kejiwaan para peserta.

Kemudian pada Jumat, 11 April 2025, Ketua Umum Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI), Budi Santoso, menyatakan harapannya agar Kemenkes dapat mengambil keputusan yang lebih bijaksana dan adil, serta tetap mendukung keberlanjutan pendidikan kedokteran.

Ia juga menyampaikan bahwa ini merupakan kali ketiga Kemenkes menghentikan program PPDS, dan menurutnya langkah tersebut kurang tepat karena bisa menghambat proses pendidikan serta berdampak pada pelayanan kesehatan, terlebih di tengah kondisi kekurangan dokter spesialis di Indonesia.

x|close