A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

Viral Rombongan Berpakaian Putih di Puncak Lawu, Perhutani: Itu NU Porwodadi Lagi Ziarah - Ntvnews.id

Viral Rombongan Berpakaian Putih di Puncak Lawu, Perhutani: Itu NU Porwodadi Lagi Ziarah

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 14 Jul 2025, 20:30
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Warga Berbaju Putih di Puncak Gunung Lawu Warga Berbaju Putih di Puncak Gunung Lawu (Instagram)

Ntvnews.id, Jawa Tengah - Sebuah video yang memperlihatkan puluhan orang mengenakan pakaian putih dan melakukan kegiatan spiritual di Puncak Gunung Lawu menjadi viral di media sosial.

Kejadian tersebut berlangsung pada Jumat, 11 Juli 2025, dan memicu beragam spekulasi dari publik, termasuk dugaan mengenai praktik aliran sesat. Menanggapi hal itu, pihak Perhutani segera melakukan klarifikasi dan penelusuran.

Dari hasil investigasi dalam keterangan video yang diterima NTVnews.id, diketahui bahwa kelompok tersebut merupakan rombongan peziarah dari Nahdlatul Ulama (NU) Desa Sambunggangi, Kecamatan Kradenan, Purwodadi, Jawa Tengah.

“Setelah kami hubungi ketua rombongan, Pak Rohmat, beliau menyampaikan bahwa kegiatan itu ziarah tahunan untuk menghormati Sunan Gunung Lawu,” ujar Asisten Perhutani (Asper) BKPH Lawu Selatan Mulyadi, Senin, 14 Juli 2025.

Baca Juga: Viral Rombongan Berbaju Putih di Puncak Gunung Lawu, Begini Kata Polisi

Sekitar 100 orang tergabung dalam rombongan tersebut dan mereka memulai pendakian melalui jalur Cemorosewu, Desa Ngancar, Plaosan.

Pendakian dilakukan pada Kamis, 10 Juli 2025 dan mereka menginap semalam di puncak. Keesokan paginya, menjelang waktu salat Jumat, rombongan tersebut mengadakan doa bersama disertai pembacaan tawasul.

Mulyadi menjelaskan bahwa kegiatan ziarah ini telah menjadi tradisi tahunan selama 14 tahun dan tetap berada dalam bingkai ajaran Islam.

“Doa bersama dilakukan sebelum salat Jumat. Karena jumlahnya banyak, mereka salat Jumat di sekitar Tugu Puncak Gunung Lawu,” jelasnya.

Baca Juga: Profil Mbok Yem, Pemilik Warung Legendaris di Puncak Gunung Lawu Meninggal Dunia

Terkait sorotan publik terhadap pakaian serba putih yang dikenakan, Mulyadi menyatakan bahwa pakaian tersebut baru dipakai saat mereka tiba di puncak.

“Mereka berpakaian seperti untuk salat. Laki-laki memakai jubah dan sorban putih, perempuan memakai mukena putih,” ungkapnya.

Perhutani mengimbau agar masyarakat tidak salah memahami kegiatan spiritual tersebut.

Ziarah tahunan tersebut tetap diharapkan menghormati kearifan lokal dan menjaga kelestarian alam Gunung Lawu.

x|close