Ntvnews.id, Jakarta - Kisah pilu datang dari Kampung Cikandang, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung. Seorang anak laki-laki bernama Raka, yang masih berusia sekitar 13 tahun, harus menghadapi kenyataan pahit ditinggal sang ayah, Asep, yang meninggal dunia pada hari ini.
Raka dan ayahnya sebelumnya berasal dari Limbangan, Garut, dan merantau ke Bandung untuk mencari penghidupan. Selama hidup di Bandung, Raka tinggal bersama ayahnya di sebuah rumah kontrakan hasil swadaya warga setempat.
Ayah Raka diketahui menderita sakit dan kerap keluar masuk rumah sakit. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, termasuk makan dan biaya kontrakan, mereka banyak bergantung pada kebaikan hati para tetangga.
Setelah Asep mengembuskan napas terakhir, Raka mencoba menghubungi kerabat di Limbangan berdasarkan ingatannya. Namun, laporan yang beredar menyebutkan bahwa tak satu pun keluarga dari pihak ayah bersedia membantu pengurusan jenazah.
Ketika ditanya salah satu warga soal keberadaan keluarganya, Raka hanya menjawab lirih, “gak ada,” dengan nada sedih. Jenazah sang ayah sempat berada di dalam rumah kontrakan. Raka kini benar-benar sendirian, hanya ditemani warga sekitar yang turut prihatin dengan kondisinya.
Kisah Raka menjadi perhatian publik setelah videonya menyebar luas di media sosial. Cerita memilukannya pun sampai ke telinga Wakil Bupati Garut, Putri Karlina. Tanpa menunggu lama, ia langsung datang mengunjungi Raka dan jenazah sang ayah di lokasi kontrakan.
Putri Karlina turun tangan membantu proses pengurusan jenazah. Dari keterangan Raka, diketahui bahwa kedua orang tuanya telah bercerai sejak lama, dan sang ibu kini telah menikah kembali.
Setelah pertemuan dengan Wakil Bupati, Raka akan diasuh kembali oleh ibu kandungnya. Sementara itu, pengurusan pemakaman ayahnya telah dilakukan oleh kakak Raka dengan bantuan warga sekitar yang selama ini mendampingi mereka.