Presiden Rusia Vladimir Putin (President of Rusia)
Ntvnews.id, Moskow - Presiden Rusia Vladimir Putin pada Senin 28 April mengumumkan rencana pemberlakuan gencatan senjata sepihak selama tiga hari di Ukraina.
Keputusan ini diambil menjelang peringatan 80 tahun kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia II, sebuah momen historis yang sangat bermakna bagi Rusia.
Baca Juga : Prabowo Bakal Bertemu Putin di Rusia Juni Mendatang
Dalam pernyataan resmi yang dirilis oleh Kremlin, disebutkan bahwa atas dasar "pertimbangan kemanusiaan," Putin memerintahkan penghentian seluruh operasi militer di Ukraina mulai 8 hingga 10 Mei, bertepatan dengan Hari Kemenangan ke-80.
Langkah ini dinilai sebagai isyarat simbolis dari Moskow di tengah konflik bersenjata yang masih berlangsung di wilayah Ukraina.
"Rusia percaya bahwa pihak Ukraina harus mengikuti contoh ini," bunyi pernyataan tersebut. Kremlin juga memperingatkan bahwa Moskow akan memberikan "respons yang memadai dan efektif" jika gencatan senjata tersebut dilanggar oleh pihak Ukraina.
Baca Juga : Putin Puji Paus Fransiskus: Pembela yang Konsisten!
Selain itu, Rusia kembali menyatakan kesiapan untuk membuka jalur perundingan damai tanpa prasyarat.
Tujuannya adalah untuk mengatasi akar persoalan dari konflik Ukraina dan membangun interaksi yang konstruktif dengan komunitas internasional.
Hari Kemenangan diperingati setiap tanggal 9 Mei di Rusia dan sejumlah negara bekas Uni Soviet untuk mengenang kekalahan Nazi Jerman pada Perang Dunia II.
Baca Juga : Trump Ungkap Sangat Marah ke Putin
Di Rusia, peringatan ini dikenal sebagai Hari Kemenangan dalam Perang Patriotik Raya, dan biasanya ditandai dengan parade militer serta berbagai acara kenegaraan yang sarat makna historis dan nasionalisme.
(Sumber: Antara)
Ikuti Whatsapp Channel NTVNEWS.ID
