Kemenag Terapkan Skema Murur dan Tanazul demi Kenyamanan Jamaah Haji 2025

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 1 Mei 2025, 16:38
thumbnail-author
Devona Rahmadhanty
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Hilman Latief, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, menjawab pertanyaan jurnalis mengenai kesiapan ibadah haji bagi jemaah Indonesia di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, pada Kamis (1/5/2025). Hilman Latief, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, menjawab pertanyaan jurnalis mengenai kesiapan ibadah haji bagi jemaah Indonesia di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, pada Kamis (1/5/2025). ((Antara/M Riezko Bima Elko Prasetyo))

Ntvnews.id, Jakarta - Dalam penyelenggaraan ibadah haji 1446 H/2025 M, Kementerian Agama kembali menerapkan dua skema layanan khusus yaitu murur dan tanazul. 

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Hilman Latief, yang ditemui di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, pada Kamis, menjelaskan bahwa dua skema layanan khusus tersebut diterapkan sebagai upaya mengantisipasi kepadatan dan menjaga keselamatan jemaah. Hal ini dilakukan mengingat keterbatasan kapasitas di Tanah Suci.

“Skema murur akan diterapkan kepada sekitar 52 ribu jemaah yang terdiri dari lansia, penyandang disabilitas, dan mereka dengan kebutuhan khusus,” kata Hilman.

Murur merupakan sistem di mana jemaah melewati kawasan Muzdalifah tanpa harus turun dari kendaraan setelah melaksanakan wukuf di Arafah, dan langsung menuju Mina. Kebijakan ini diterapkan untuk mengurangi kemacetan serta meminimalisir risiko kesehatan yang dapat timbul akibat kepadatan dan cuaca ekstrem.

“Kami prioritaskan jamaah berkebutuhan khusus, termasuk yang menggunakan kursi roda, agar proses pergerakan lebih lancar dan aman,” katanya. 

Baca juga: Kemenag Ingatkan Jamaah Haji Waspada Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi

Di sisi lain, skema tanazul akan diterapkan untuk 38 ribu jemaah yang telah melontar jumrah di Mina dan tidak kembali ke tenda, melainkan akan menginap di hotel-hotel terdekat di wilayah Syisyah dan Nawariyah. Kementerian Agama telah menyiapkan sekitar 100 ribu tempat penginapan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan skema tanazul ini.

"Ini bagian dari strategi agar sirkulasi jemaah lebih terkendali dan tidak menumpuk di satu titik,” tegasnya. 

Meski skema murur dan tanazul sudah diterapkan pada musim haji sebelumnya, Hilman menjelaskan bahwa pihaknya tetap intensif melakukan sosialisasi kepada para pembimbing ibadah, petugas kloter, serta jemaah melalui berbagai saluran komunikasi resmi. Hal ini dilakukan untuk memastikan pelaksanaan ibadah dapat berjalan dengan lebih aman dan tertib.

Baca juga: Munakosah, Inovasi Baru Layanan Akomodasi Permudah Jemaah Saat di Asrama Haji

(Sumber: Antara)

x|close