Ngeri, Pesawat Lakukan pendaratan Darurat di Rawa Isi Buaya

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 5 Mei 2025, 05:35
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ilustrasi - Keanekaragaman hutan Amazon dilihat dari atas, merupakan kanopi hutan tropis. Ilustrasi - Keanekaragaman hutan Amazon dilihat dari atas, merupakan kanopi hutan tropis. (Dok.Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Lima orang berhasil diselamatkan setelah terdampar selama 36 jam di rawa-rawa penuh buaya, usai pesawat mereka mendarat darurat di kawasan Amazon, Bolivia.

Seluruh penumpang tiga perempuan, satu anak, dan pilot berusia 29 tahun ditemukan selamat di atas badan pesawat yang terbalik. Mereka dalam “kondisi sangat baik,” ujar Wilson Avila, kepala pusat operasi darurat wilayah Beni, seperti dikutip AFP, Senin, 5 Mei 2025.

Pesawat tersebut sedang melakukan perjalanan dari kota Baures menuju kota Trinidad, yang berjarak sekitar 180 kilometer, ketika mengalami gangguan pada Jumat, 2 Mei 2025 waktu setempat.

Baca Juga: Hadeh, Penumpang Pesawat Kepergok Isap Rokok Elektrik di Toilet

Pilot pesawat bermesin tunggal itu, Andres Velarde, menceritakan dari ranjang rumah sakit bahwa pesawatnya tiba-tiba kehilangan ketinggian. Ia berusaha mencari lokasi pendaratan darurat dan akhirnya memilih kawasan rawa dekat sebuah laguna sebagai tempat terbaik yang tersedia.

Dalam kondisi darurat tersebut, kelima orang terjebak di lingkungan ekstrem yang dipenuhi predator.

“Kami dikelilingi buaya yang mendekat hingga sekitar tiga meter dari tempat kami berada,” kata Velarde. Ia menduga bau minyak tanah dari pesawat yang bocor membuat hewan buas itu enggan mendekat lebih jauh.

Baca Juga: Nabrak Burung, Pesawat Ini Langsung Pendaratan Darurat

Velarde juga menyebut mereka sempat melihat seekor anakonda di air yang keruh. Untuk bertahan hidup, mereka mengandalkan tepung singkong yang dibawa salah satu penumpang.

“Kami tidak bisa minum air dan tidak bisa bergerak karena buaya,” tambahnya.

Akhirnya, para korban ditemukan oleh nelayan lokal yang kemudian mengevakuasi mereka ke rumah sakit.

Di wilayah Beni, penggunaan taksi udara cukup umum mengingat minimnya infrastruktur jalan beraspal dan buruknya kondisi jalan yang ada.

x|close