Bandara Sanaa Yaman Terbakar Akibat Serangan Israel, Seluruh Penerbangan Dibatalkan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 7 Mei 2025, 16:18
thumbnail-author
Dedi
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Bandara Sanaa Yaman Terbakar Bandara Sanaa Yaman Terbakar (AFP)

Ntvnews.id, Jakarta - Bandara Internasional Sanaa mengalami kerusakan parah usai menjadi target serangan udara Israel. Direktur Jenderal Bandara, Khaled al-Shaief, menyatakan bahwa akibat agresi tersebut, semua penerbangan dari dan menuju bandara tersebut resmi ditangguhkan hingga waktu yang belum ditentukan.

“Sebagai akibat dari agresi Zionis (Israel) terhadap Bandara Internasional Sanaa yang menyebabkan kerusakan parah, telah diputuskan untuk menangguhkan semua penerbangan ke dan dari bandara hingga pemberitahuan lebih lanjut,” ungkap al-Shaief, dilansir Ahramonline, Rabu, 7 Mei 2025. 

Serangan ini terjadi tak lama setelah kelompok Houthi meluncurkan rudal yang menciptakan kawah besar di dekat Bandara Ben Gurion, Tel Aviv, pada Minggu lalu. Sebagai balasan, militer Israel melancarkan serangan udara ke wilayah Yaman, termasuk Bandara Sanaa yang dikuasai oleh kelompok Houthi.

Dalam wawancara dengan saluran televisi Al-Masirah yang berafiliasi dengan Houthi, al-Shaief menyebutkan bahwa kerugian akibat serangan tersebut mencapai sekitar US$500 juta.

“Kerugian sekitar US$500 juta disebabkan oleh agresi Israel terhadap Bandara Sanaa,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa terminal-terminal bandara serta seluruh peralatan dan perangkat pendukung telah hancur. Selain itu, satu gudang di area bandara juga “rata dengan tanah” akibat serangan.

Maskapai nasional Yemenia Airways disebut kehilangan tiga pesawat dalam insiden ini, dengan total enam pesawat yang hancur akibat serangan. Al-Shaief menambahkan bahwa meskipun terdapat alternatif untuk membuka bandara sementara, proses rehabilitasi penuh akan membutuhkan waktu lama.

“Ada alternatif untuk sementara membuka kembali bandara, namun kami memerlukan waktu lama untuk merehabilitasinya dan memulihkan operasional,” ujarnya.

Sementara itu, mediator dari Oman mengumumkan bahwa kelompok Houthi dan Amerika Serikat telah mencapai kesepakatan gencatan senjata pada Selasa lalu. Kesepakatan tersebut bertujuan untuk menjamin kebebasan navigasi di Laut Merah.

Namun, perjanjian tersebut tidak mencantumkan Israel sebagai bagian dari kesepakatan, dan pihak Houthi menegaskan bahwa mereka akan membalas serangan udara yang terjadi pada hari yang sama.

Sejak akhir 2023, kelompok Houthi aktif melancarkan serangan terhadap Israel dan kapal dagang di Laut Merah serta Teluk Aden, sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di tengah perang yang berkecamuk di Gaza.

Serangan sempat dihentikan selama dua bulan dalam periode gencatan senjata antara Hamas dan Israel, namun kembali dilanjutkan pada Maret lalu sebagai bentuk protes atas blokade bantuan ke Gaza yang dilakukan oleh Israel.

x|close