Ntvnews.id, Abuja - Kelompok bersenjata menewaskan 23 orang dalam serangkaian empat serangan terpisah yang terjadi di negara bagian Benue, wilayah tengah Nigeria, menyusul meningkatnya ketegangan di daerah tersebut.
Dilansir dari AFP, Selasa, 13 Mei 2025, kekerasan itu terjadi pada Sabtu malam di empat desa berbeda. Serangan ini diperkirakan dipicu oleh konflik antara petani dan penggembala sapi nomaden terkait sengketa lahan di wilayah tersebut.
"Informasi dari lapangan mengonfirmasi bahwa sedikitnya 23 orang tewas dalam serangkaian serangan ini," ujar Sekretaris Palang Merah Benue, Anthony Abah.
Dijelaskan bahwa delapan korban tewas berasal dari daerah Ukum, sembilan lainnya di dekat Logo, serta masing-masing tiga orang di wilayah Guma dan Kwande. Sejumlah korban luka juga telah dilaporkan, meskipun belum diketahui jumlah pastinya.
Baca Juga: Pria Diduga Intel Digebuki Pendemo UU TNI, Langsung Cabut Pistol
Sementara itu, juru bicara kepolisian setempat mengaku belum menerima informasi terkait insiden tersebut.
Beberapa lokasi yang menjadi sasaran kali ini sebelumnya juga telah mengalami serangan serupa sekitar sebulan yang lalu, yang saat itu menewaskan sedikitnya 56 orang.
Konflik di wilayah Middle Belt Nigeria sering kali mengandung unsur agama dan etnis. Banyak penggembala berasal dari etnis Muslim Fulani, sedangkan mayoritas petani menganut agama Kristen, sehingga ketegangan di antara kedua kelompok ini kerap memicu kekerasan berdarah.
Baca Juga: Anak Bos Rental Mobil Ungkap Polsek Cinangka Tolak Laporan dengan Dalih Pistol 'Bohongan'
Di awal April, dua serangan bersenjata di negara bagian tetangga, Plateau, juga menewaskan lebih dari 100 orang.
Secara umum, wilayah Middle Belt—termasuk Benue—mengalami tekanan akibat perubahan iklim dan perluasan pemukiman. Kondisi ini memperparah perebutan lahan antara petani dan penggembala, yang semakin sulit dihindari dan sering kali berujung konflik mematikan.