Ntvnews.id, Lumajang - Gunung Semeru di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya dengan meletus pada Rabu pagi, 14 Mei 2025. Letusan kali ini menghasilkan kolom abu setinggi sekitar 1.000 meter dari puncak atau mencapai ketinggian 4.676 meter di atas permukaan laut.
"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada pukul 07.40 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 1.000 meter di atas puncak atau 4.676 meter di atas permukaan laut," ujar Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Ghufron Alwi.
Ia menjelaskan, kolom abu yang muncul berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal dan condong ke arah barat daya. Letusan ini juga tercatat di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan berlangsung selama 121 detik.
Sebelumnya, Semeru telah mengalami dua kali erupsi di hari yang sama. Erupsi pertama terjadi pada pukul 00.34 WIB dengan kolom abu setinggi 300 meter di atas puncak.
"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya," demikian laporan tersebut.
Baca Juga: Gunung Marapi Erupsi, Kolom Abu Capai 1.600 Meter di Atas Puncak
Beberapa jam kemudian, pada pukul 06.06 WIB, gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi dengan tinggi kolom abu mencapai 500 meter di atas puncak atau setara dengan 4.176 meter di atas permukaan laut. Kolom abu kembali berwarna putih hingga kelabu dan bergerak ke arah selatan. Pada saat laporan dibuat, aktivitas erupsi masih berlangsung.
Terkait situasi ini, Ghufron menjelaskan bahwa Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) tetap mempertahankan status Gunung Semeru pada Level II atau Waspada. PVMBG pun mengeluarkan sejumlah rekomendasi penting demi keselamatan warga di sekitar gunung.
Salah satunya, masyarakat dilarang melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang aliran Besuk Kobokan dalam radius delapan kilometer dari pusat erupsi.
"Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak," jelas Ghufron.
Baca Juga: VIDEO: Dikepung Banjir dari Malam Hari, Ciledug Macet Parah
Tak hanya itu, masyarakat juga diminta menjauhi radius tiga kilometer dari kawah atau puncak gunung karena berisiko terkena lontaran material pijar.
"Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar," tegasnya.
Ghufron juga mengingatkan warga agar tetap waspada terhadap potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan yang dapat mengalir melalui sungai-sungai dan lembah-lembah yang berhulu dari puncak Gunung Semeru. Ancaman ini terutama mengintai sepanjang aliran Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, termasuk anak-anak sungai dari Besuk Kobokan.
(Sumber: Antara)