Trump Potong Lagi Anggaran ke Harvard

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 16 Mei 2025, 05:07
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Bendera berlogo Universitas Harvard Bendera berlogo Universitas Harvard (ntvnews)

Ntvnews.id, Washington DC - Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan pemotongan pendanaan terbaru untuk Universitas Harvard. Pengumuman ini muncul satu hari setelah Harvard menyatakan bahwa mereka memiliki "pandangan yang sejalan" dengan pemerintahan Trump dalam sejumlah isu.

Dilansir dari NY Post, Jumat, 16 Mei 2025, Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS, menyatakan bahwa lembaga-lembaga federal AS menghentikan hibah senilai US$ 450 juta atau sekitar Rp 7,4 triliun kepada Harvard, selain pengurangan dana sebesar US$ 2,2 miliar atau sekitar Rp 36,4 triliun yang diumumkan pekan sebelumnya.

Langkah ini, menurut Departemen tersebut, diambil karena adanya dugaan masalah diskriminasi yang serius di universitas tertua di AS itu.

Baca Juga: Gedung Putih Beri Peringatan ke Harvard Buntut Gugat Pemerintahan Trump

Harvard, yang dikenal sebagai salah satu universitas terkemuka dunia, menggugat pemerintahan Trump ke pengadilan federal AS, menuduh upaya pemerintah tersebut sebagai tindakan ilegal untuk mengontrol berbagai aspek operasional universitas.

Gedung Putih menargetkan beberapa universitas di AS terkait dugaan antisemitisme yang dianggap tidak terkendali serta kebutuhan untuk menghapus program keberagaman yang bertujuan mengatasi ketidakadilan historis terhadap kelompok minoritas.

Namun, dalam surat yang dikirimkan kepada Menteri Pendidikan AS Linda McMahon pada Senin, 12 Mei 2025, Presiden Harvard Alan Garber menegaskan bahwa "kami memiliki pandangan yang sama mengenai beberapa isu penting."

Garber juga menyebut bahwa Harvard telah melakukan reformasi menyeluruh setelah mengalami "tahun yang sangat berat bagi komunitas kami" pasca serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 terhadap Israel.

Baca Juga: Dana ke Harvard Diberhentikan oleh Trump, Ini Alasannya

"Tahun akademik yang penuh tantangan itu menghasilkan berbagai reformasi dan rekomendasi penting yang dirancang untuk menghilangkan antisemitisme serta segala bentuk kebencian dari lingkungan kampus kami," tulis Garber dalam suratnya.

Garber juga membantah tuduhan bahwa Harvard berpihak pada partai politik atau ideologi tertentu, meskipun ia mengakui perlunya peningkatan keberagaman intelektual di kampus dan menegaskan bahwa seleksi mahasiswa didasarkan pada "karakteristik individu dan unik," bukan ras.

Meski demikian, Satuan Tugas Memerangi Antisemitisme dari pemerintahan Trump mengkritik Harvard pada Selasa, 13 Mei 2025, menyebut universitas tersebut sebagai "tempat berkembangnya isyarat kebajikan dan diskriminasi."

Satuan tugas ini menyatakan bahwa penyelidikan yang dilakukan Harvard menemukan bahwa mahasiswa Yahudi menjadi sasaran penghinaan, serangan fisik, dan intimidasi secara luas di kampus.

x|close