Akun X KPU Diretas, Bocorkan Dugaan Anggaran Sosmed dan Proyek Fantastis Rp80 Miliar

Ntvnews.id, Jakarta - Jagat media sosial geger setelah akun resmi milik Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) di X (sebelumnya Twitter) diretas. Akun @KPU_ID yang selama ini menjadi kanal informasi resmi KPU mendadak memuat konten tidak pantas dan promosi situs judi online.

Peretasan diduga terjadi pada Rabu dini hari, 21 Mei 2025. Unggahan pertama yang mencurigakan terpantau muncul sekitar pukul 02.10 WIB. Sejak itu, akun tersebut dipenuhi dengan konten provokatif yang tidak sesuai dengan citra institusional KPU.

Salah satu unggahan awal dari peretas menyatakan, “Indonesia bakal gelap sepenuhnya #Indonesiatetapgelap,” yang sontak memicu kegaduhan di kalangan warganet.

Dalam rentetan unggahan berikutnya, akun @KPU_ID mempromosikan situs judi online serta mengganti foto profil dan header akun, menjadikannya tampak jauh dari format akun resmi lembaga negara.

Peretas juga mengklaim memiliki akses ke data internal KPU. Mereka menyebut adanya manipulasi data hasil pemilu oleh pengguna tertentu, dan bahkan menyebutkan pengeditan dalam “history” data pemilu oleh user internal.

KPU RI (NTVNews.id/ Adiansyah)

“Oiyaa buat seluruh warga X, hasil pemilihan juga di edit guys, soalnya di history ada pengeditan oleh user xxxx hehe,” tulis peretas dalam salah satu utas viral.

Tak berhenti di situ, peretas juga membongkar dugaan penggunaan anggaran yang dinilai janggal. Mereka menyebut anggaran untuk satu subdomain situs KPU mencapai Rp50 miliar, namun yang diterima oleh pelaksana proyek hanya Rp80 juta.

“Untuk satu subdomain web KPU itu anggarannya Rp50 M guys dan cair ke yang ngerjain projectnya otu cuma dikasih Rp80 juta guys. Mau di-spill seluruh anggarannya gak? Untuk sosmed itu sekitaran Rp30 M hehe,” lanjutnya.

Salah satu unggahan paling kontroversial menyindir isu yang sempat ramai di publik, yakni soal ijazah mantan Presiden Jokowi yang belakangan ini diperdebatkan keasliannya.

“Kalian jangan meributkan tentang ijazah, saya membenarkan itu dan juga anggota komisioner KPU,” sindir peretas lewat akun tersebut.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak KPU RI mengenai insiden ini, termasuk langkah penanganan serta klarifikasi atas tudingan yang disampaikan melalui akun yang diretas tersebut.