Kisah Nek Marni, 20 Tahun Jualan Serabi Kini Wujudkan Mimpi Naik Haji

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 22 Mei 2025, 06:01
thumbnail-author
Adiansyah
Penulis
thumbnail-author
Tim Redaksi
Editor
Bagikan
Nek Marni Nek Marni (Kemenag)

Ntvnews.id, Jakarta - Tak ada yang lebih mengharukan dari kisah ketulusan dan perjuangan panjang seorang perempuan paruh baya yang sabar menanti panggilan ke Tanah Suci. Namanya Marni binti Poksum, atau akrab disapa Nek Marni, wanita tangguh berusia 68 tahun yang akhirnya menunaikan ibadah haji setelah dua dekade berjualan serabi.

Sejak tahun 2002, Nek Marni menjajakan serabi dengan sabar dan tekun. Ia bukan pemilik usaha besar atau pekerja kantoran. Hanya seorang ibu sederhana yang menjual kue tradisional khas Indonesia demi menyambung hidup, dan diam-diam menyisihkan penghasilannya demi satu impian, yakni berangkat ke Baitullah.

Sebelum menetap dengan serabi, ia sempat mencoba peruntungan dengan berjualan mie sop dan lemang yang diantar ke pasar setiap hari. Semua ia lakukan dengan ketekunan luar biasa, dan dengan sedikit demi sedikit menabung dari hasil jualannya, ia mulai membangun harapan.

“Pernah jual mie sop, lemang, dan terakhir jual serabi. Nenek menabung sedikit demi sedikit, dari hasil jualan itu. Anak-anak juga bantu,” kata sang nenek.

Pada tahun 2012, Nek Marni resmi mendaftarkan diri untuk berhaji bersama salah satu putranya, Agus Suhendra. Namun masa tunggu haji bukanlah hal singkat. Tahun demi tahun ia lewati dengan sabar, hingga akhirnya penantian selama 12 tahun itu membuahkan hasil.

Meski sempat merasa harapannya pupus saat namanya belum terdaftar sebagai calon jemaah pada tahun sebelumnya, ia tetap bersabar.

“Ya nenek hanya bisa bilang, belum rezeki. Berbaik sangka aja sama Allah. Mungkin tahun depan, kalau umur panjang,” ujarnya.

Para jemaah haji memadati areal sekitar Ka'bah/tangkapan layar NTV Para jemaah haji memadati areal sekitar Ka'bah/tangkapan layar NTV

Sekitar tujuh bulan sebelum keberangkatan, cobaan datang. Nek Marni terjatuh dan harus menghentikan aktivitas jualan. Kondisi fisiknya melemah, bahkan menjelang Ramadan ia khawatir tidak mampu berpuasa atau melaksanakan ibadah haji.

“Tiga hari sebelum puasa, nenek benar-benar berdoa minta sama Allah. Nenek bilang, Ya Allah, sebentar lagi puasa, izinkan aku supaya bisa puasa, bisa tarawih tidak tinggal, sehatkan,” kisahnya.

Doa itu dijawab. Kesehatannya berangsur pulih, dan semangatnya kembali menyala.

Pada 20 Mei 2025, Nek Marni resmi memasuki Asrama Haji Medan. Ia tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) 16 Embarkasi Medan (KNO 16) bersama 116 jemaah asal Kota Tebing Tinggi. Esok harinya, ia diberangkatkan ke Jeddah, Arab Saudi, untuk menunaikan ibadah haji yang telah lama ia nantikan.

Sejak ditinggal sang suami pada 2018, Nek Marni menjalani hidupnya dengan kekuatan cinta dari lima anak dan 13 cucu yang terus menyemangatinya. Meski banyak yang mengajaknya untuk sekadar berangkat umrah, ia menolak.

“Nggak pernah terlintas untuk membatalkan niat haji, meskipun dulu ada yang ngajak untuk umrah aja. Tapi nenek bilang, haji itu wajib. Biarlah saya tunggu, saya mau menunaikan kewajiban itu cemanapun,” ungkapnya.

Kepada siapa pun yang bercita-cita menunaikan ibadah haji, Nek Marni menyampaikan pesan penuh makna.

“Nenek hanya ingin sampaikan satu pesan. Kalau sudah ada niat, daftar dulu. Jangan tunggu mampu, jangan tunggu tua. Niatkan sungguh-sungguh, ikhtiarkan sebisanya. Allah yang akan cukupkan," ucapnya.

x|close