Ntvnews.id, Jakarta - Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana, menyebut bahwa Presiden Prabowo Subianto mendukung pembelokiran rekening yang digunakan dalam kepentingan Pidana.
"Beliau (Prabowo) mendukung semua, prinsipnya kita menjaga kepentingan nasabah ya jadi agar nasabah tidak dirugikan, rekening-rekening nasabah tidak digunakan untuk kepentingan-kepentingan pidana. Intinya pesan beliau dijaga semua," ujarnya di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 22 Mei 2025.
Baca Juga: Ini Cara Aktifkan Kembali Rekening yang Sudah Diblokir PPATK
Iva menbut bahwa mekanisme pemblokiran saat ini sudah dibicarkan sejak lama.
"Itu sudah dibicarakan lama," ucapnya.
Ketika ditanya tedapat rekening masyarakat yang tidak dorman (pasif) kena imbas terbelokir. Ivan mengungkap hal tersebut bisa di aktivasi ulang.
"Ya itu bisa langsung direaktivasi kok gaada masalah," ucapnya.
Sebelumnya, Pemblokiran rekening secara massal tengah menghebohkan jagat media sosial. Sejumlah nasabah dari berbagai bank, mengeluhkan bahwa rekening mereka tiba-tiba dibekukan tanpa pemberitahuan sebelumnya. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) akhirnya angkat bicara menjelaskan penyebab di balik langkah tersebut.
Baca Juga: Heboh Rekening Nasabah Bank Jago hingga BCA Tiba-tiba Diblokir, PPATK Buka Suara
Salah satu keluhan datang dari pendiri forum Kaskus, Andrew Darwis. Lewat akun X miliknya, ia mengungkapkan bahwa rekeningnya di Bank Jago mendadak tidak bisa diakses sejak Minggu, 18 Mei 2025. Ia menyebut pembekuan itu dilakukan atas permintaan langsung dari PPATK.
"Rekening Bank Jago di blokir sama Bank Jago atas perintah PPATK. Di blok hari minggu, kantor PPATK hari libur gak buka. Kirim email, inbox PPATK nya full... Hari minggu manusia juga masih transaksi kali... @jadijago @PPATK," tulis Andrew lewat akun @adarwis.