Ntvnews.id, Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra yang juga Ketua MPR RI Ahmad Muzani, mengingatkan agar para menteri Kabinet Merah Putih (KMP) mengikuti langkah dan irama Presiden Prabowo Subianto.
"Ikuti langkah dan irama Presiden. Ketika Presiden melangkah dalam 20 langkah maka para menteri dan pembantunya mestinya juga mengikuti langkah yang sama dari Presiden. Ketika Presiden berputar ke kanan, ikutilah langkah ke kanan dan seterusnya," ujar Muzani di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 23 Mei 2025.
Ini disampaikannya menanggapi usulan agar Prabowo kembali melakukan reshuffle atau perombakan kabinet, yang dilontarkan aktivis saat acara Sarasehan Aktivis Lintas Generasi Memperingati Reformasi 1998 bertema “Dari Demokrasi Politik Menuju Transformasi Demokrasi Ekonomi” di Jakarta, Rabu, 21 Mei 2025.
Di samping mengikuti langkah dan irama Presiden Prabowo, Muzani pun berharap agar para menteri dapat menunjukkan kinerja yang lebih produktif.
"Kami berharap para menteri bekerja lebih aktif lagi," kata dia.
Walau demikian, Muzani mengaku sejauh ini belum mendapatkan informasi dari Prabowo terkait tanggapannya atas usulan perombakan Kabinet Merah Putih yang kembali muncul tersebut.
"Sejauh ini saya belum mendapatkan informasi tentang pandangan dan pemikiran tersebut dari Presiden, sejauh ini belum," kata dia.
Sebelumnya, aktivis lintas generasi menggelar sarasehan memperingati 27 tahun reformasi 1998 dengan tema "Dari Demokrasi Politik Menuju Transformasi Demokrasi Ekonomi" di Jakarta, Selasa (21/5).
Dalam kesempatan tersebut, salah satu aktivis yang juga pengamat politik Rocky Gerung menilai bahwa momentum reformasi 1998 bukan sekadar untuk diperingati, melainkan untuk diulangi dalam kaitannya dengan transformasi demokrasi ekonomi di Indonesia.
Rocky yang menyatakan dukungannya terhadap ekonomi sosialis pun menyebut bahwa Presiden RI Prabowo Subianto menghendaki pula gagasan tersebut saat berdiskusi langsung dengan dirinya beberapa tahun lalu.
"Kami bicara tentang masa depan. Saya tantang anda mau nggak jadi pemimpin sosialis Indonesia? Dia bilang, 'Bahkan saya ingin jadi pemimpin sosialis Asia'," ujarnya.
Dia pun memandang perombakan kabinet (reshuffle) sebagai salah satu peluang bagi pemerintahan Presiden Prabowo untuk dapat mengejawantahkan gagasan ekonomi sosialis tersebut.
"Maka tugas presiden mengganti mereka yang do not speak socialism, dan itu yang namanya perubahan paradigma baru," tandasnya.