Ntvnews.id, Magelang - Pemasangan alat bantu stair lift di area Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dilakukan tanpa menggunakan bor ataupun paku, guna menjaga keutuhan batuan candi yang bernilai sejarah tinggi. Pendekatan ini menegaskan komitmen untuk melindungi warisan budaya dunia tanpa mengubah struktur aslinya.
Direktur Utama InJourney, Maya Watono, menegaskan bahwa seluruh proses pemasangan dilakukan dengan hati-hati dan memperhatikan aturan dari UNESCO.
"Kami sudah berkali-kali dengan Kementerian Kebudayaan berdiskusi supaya apa yang kita lakukan ini sesuai dengan UNESCO," ujar Maya dalam keterangannya di Magelang, Selasa, 27 Mei 2025.
Maya menjelaskan bahwa alat bantu tersebut bersifat portabel, sehingga tidak akan menjadi instalasi permanen. Alat ini dirancang agar kelompok masyarakat yang sebelumnya kesulitan mengakses bagian atas candi kini memiliki kesempatan yang sama, terutama untuk keperluan spiritual.
Baca Juga: Menbud Tegaskan Tak Ada Pembuatan Eskalator di Candi Borobudur, Cuma Chairlift
"Biksu-biksu senior yang ingin sekali beribadah di atas Candi Borobudur, yang saat ini tidak bisa, sekarang punya kesempatan untuk naik. Kami berpegang bahwa beribadah itu harusnya tidak ada keterbatasan, jadi kita harus bisa memfasilitasi yang mau beribadah," lanjutnya.
Lebih lanjut, Maya menyampaikan bahwa InJourney memiliki pendekatan berbasis empat pilar utama, yakni inklusivitas, spiritual dan budaya, keberlanjutan lingkungan (hijau), serta edukasi.
"Inklusivitas ini sangat penting, karena di situs-situs heritage dunia, di mana-mana ini sudah ada progres mengenai fasilitas prasarana, kami ingin juga ada di Candi Borobudur," tegasnya.
Baca Juga: Viral Stair Lift di Borobudur Buat Presiden Prancis, Ini Respons Hasan Nasbi
Ia juga menyoroti potensi besar dari kunjungan wisatawan Buddhis ke Indonesia.
"Umat Buddha di seluruh dunia itu hampir 500 juta, dan di Asia sekitar 300 juta. Kalau kita bisa mengambil 1 persennya saja itu 3 juta, devisa yang masuk untuk Indonesia luar biasa dan akhirnya ekonomi, dampak yang didapatkan untuk masyarakat Magelang, masyarakat sekitar Borobudur dan Jateng, Indonesia akan luar biasa," pungkasnya.
(Sumber: Antara)