Ntvnews.id, Wshington DC - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, melontarkan kritik tajam terhadap Presiden Rusia, Vladimir Putin, dengan menyebutnya “gila” atas rentetan serangan militer yang dilakukan Rusia terhadap berbagai kota di Ukraina. Trump juga memperingatkan bahwa upaya untuk menguasai seluruh wilayah Ukraina bisa berujung pada kehancuran Rusia.
Dilansir dari Reuters Rabu 28 Mei 2025, menyebut pernyataan keras ini jarang dilontarkan Trump terhadap Putin. Komentar tersebut disampaikannya pada Minggu, 25 Mei 2025 waktu setempat, setelah serangan drone oleh Rusia menewaskan sedikitnya 13 orang di Ukraina, meskipun terjadi pertukaran tahanan dan adanya desakan dari AS agar gencatan senjata segera dilakukan.
"Saya selalu memiliki hubungan yang sangat baik dengan Vladimir Putin dari Rusia, tetapi sesuatu telah terjadi padanya. Dia benar-benar menjadi GILA!" tulis Trump melalui akun media sosial miliknya, Truth Social.
"Saya selalu mengatakan bahwa dia menginginkan SELURUH Ukraina, bukan hanya sebagian saja, dan mungkin itu terbukti benar, tetapi jika dia menginginkannya, itu akan menyebabkan kejatuhan Rusia!" lanjutnya.
Baca Juga: iPhone Terancam Kena Kenaikan Tarif 25% oleh Trump jika Tidak Produksi di AS
Trump juga melontarkan kritik terhadap Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, yang kerap menjadi target kecamannya. "Semua yang keluar dari mulutnya menimbulkan masalah, saya tidak menyukainya, dan lebih baik itu dihentikan," katanya merujuk pada Zelensky.
Saat berbicara kepada awak media, Trump mengungkapkan kekecewaannya terhadap Putin atas serangan-serangan terbaru yang dilancarkan ke Ukraina.
"Saya sudah lama mengenalnya, selalu akur dengannya, tetapi dia mengirim roket ke kota-kota dan membunuh orang, dan saya sama sekali tidak menyukainya," ujar Trump di landasan pacu Bandara Morristown, sebelum menaiki pesawat kepresidenan Air Force One menuju Washington, AS.
"Dia membunuh banyak orang. Saya tidak tahu apa yang salah dengannya. Apa yang sebenarnya terjadi padanya? Dia membunuh banyak orang. Saya tidak senang dengan itu," imbuh Trump.