Bikin Konten Horor, Kreator di Gowa Malah Alami Kesurupan Beneran

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 28 Mei 2025, 10:10
thumbnail-author
Dedi
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Bikin Konten Horor, Kreator di Gowa Malah Alami Kesurupan Beneran Bikin Konten Horor, Kreator di Gowa Malah Alami Kesurupan Beneran (TikTok)

Ntvnews.id, Jakarta - Niat awal membuat konten hiburan bertema horor berujung kejadian mistis sungguhan. Seorang konten kreator asal Desa Bone, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, mendadak kesurupan saat proses syuting berlangsung, Selasa malam, 27 Mei 2025. 

Insiden ini dialami oleh Asmawati (53), yang kala itu berperan sebagai pocong dalam adegan yang mereka garap. Semula, proses pengambilan gambar berjalan seperti biasa. Tiga orang kreator memainkan peran masing-masing, tanpa kendala berarti.

Namun, situasi berubah drastis ketika Asmawati mulai bertingkah aneh. Ia tiba-tiba tertawa keras, suaranya nyaring, menyerupai tawa sosok kuntilanak dalam cerita rakyat. Tak lama kemudian, ia menangis histeris, nadanya melengking dan tak kunjung mereda.

"Awalnya hanya ingin buat konten lucu-lucuan, tapi Asmawati usul untuk bikin yang horor agar lebih menegangkan," ujar Arfah Sitaba, salah satu kreator yang terlibat dalam produksi tersebut, dilansir pada Rabu, 28 Mei 2025. 

Dalam skenario singkat yang mereka rancang, Asmawati berdandan menyerupai pocong menggunakan mukena putih. Ia berperan menggoda pasangan muda-mudi yang tengah berduaan. Namun, hanya sekitar 20 menit setelah syuting dimulai, ekspresinya mulai berubah.

“Saya coba pegang tangannya, tapi kaku sekali. Waktu saya tanya-tanya, dia malah tertawa makin keras. Rasanya benar-benar merinding,” tutur Arfah, masih tampak terguncang saat menceritakan ulang kejadian itu.

@sobatpelo ngakak kesurupan beneran???????? #kesurupan #kerasukan #pocong #kerasukanarwah #arwah #pocongtiktok ♬ suara asli - SobaT PeLo

 

Situasi makin mencekam karena lokasi syuting berada di pinggiran sawah yang dikenal angker oleh warga setempat. Daerah tersebut diyakini menyimpan energi gaib dan sering dikaitkan dengan keberadaan roh penjaga leluhur.

“Sebenarnya saya sudah sempat wanti-wanti karena kami pernah mengalami kejadian serupa saat bikin konten bertema buaya. Waktu itu juga ada yang kesurupan. Tapi tetap saja kami lanjut syuting,” tambah Arfah yang kini mulai mempertimbangkan berhenti membuat konten horor.

Ketika keadaan makin tidak terkendali, tim kreator mencoba menenangkan Asmawati dengan memutar bacaan ayat kursi dari ponsel. Namun, tak membawa perubahan berarti. Akhirnya, warga memanggil seorang praktisi rukiah bernama Dg Sila untuk menangani kondisi Asmawati.

Setelah proses rukiah dilakukan, Asmawati perlahan mulai sadar dan bisa kembali diajak berkomunikasi.

Insiden ini menjadi pelajaran bagi para pembuat konten untuk lebih berhati-hati, terutama ketika memilih tema yang bersinggungan dengan hal-hal supranatural. Dalam upaya menghadirkan hiburan, keselamatan tetap harus menjadi prioritas.

x|close