Ntvnews.id, Jakarta - Sebanyak 11 dari 19 narapidana yang melarikan diri dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nabire diketahui merupakan bagian dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), demikian disampaikan oleh Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz, Brigjen Pol. Faizal Rahmadani.
"11 narapidana adalah anggota anggota KKB yang berasal dari wilayah Puncak Jaya, Puncak, dan Paniai," ungkapnya di Jayapura, Rabu, 4 Juni 2025.
Brigjen Faizal menjelaskan lebih lanjut bahwa narapidana yang terafiliasi dengan KKB mencakup kelompok dari berbagai wilayah. KKB Puncak Jaya terdiri dari nama-nama seperti Yotenus Wonda, Alison Wonda, dan Tandangan Kogoya.
Sementara dari wilayah Puncak, terdapat Alenus Tabuni, Junius Waker, Yantis Murib, Ardinus Kogoya, Pelinus Kogoya, dan Marenus Tabuni. Sedangkan dari KKB Paniai, ada Anan Nawipa dan Yakobus Nawipa yang juga termasuk dalam daftar tersebut.
Selain mereka, delapan narapidana lainnya yang turut kabur dari Lapas Nabire belum tercatat sebagai anggota resmi KKB, namun disebut-sebut memiliki keterkaitan. Di antara mereka adalah Agus Gobay, Yeheskiel Degei, Noak Tekege, Gimun Kogoya, Jenison Gobay, Roy Wonda, Andreas Tekege, dan Salomo Tekege.
Brigjen Faizal menambahkan bahwa seluruh 19 narapidana ini melarikan diri pada Senin, 2 Juni 2025 sekitar pukul 11.00 WIT, bertepatan dengan waktu kunjungan, dengan cara melakukan penyerangan terhadap petugas lapas.
Pelarian para narapidana berlangsung dengan cara yang sangat agresif. Salah satu pelaku, Ardinus Kogoya, mendadak menyerang petugas menggunakan senjata tajam berupa parang panjang yang diduga disembunyikan di balik tubuhnya. Menurut informasi yang diterima, senjata tersebut kemungkinan berasal dari dalam lapas dan biasanya digunakan untuk memotong kayu bakar.
Akibat dari penyerangan tersebut, tiga petugas Lapas Nabire mengalami luka-luka. Kepala Jaga, Rahman, menderita luka parah di jari telunjuk kiri. Kemudian Kasi Kamtib, Yan Nawipa, mengalami luka sayat di tangan kiri, dan seorang petugas jaga lainnya, Jhosua, terluka di jari tangan kanan.
Setelah melakukan penyerangan, para narapidana kabur melewati area belakang lapas menuju kawasan kompleks KPR Pemda dan wilayah perbukitan di sekitarnya. Di sepanjang jalur pelarian, ditemukan sejumlah pakaian narapidana yang dibuang. Tim juga mendapati keberadaan mereka sempat terdeteksi di sekitar Pasar Oyehe, Siriwini, dan Jalan Marthadinata di Nabire.
"Satgas Damai Cartenz telah mengerahkan tim untuk melakukan pengejaran para narapidana yang kabur," ujar Brigjen Pol. Faizal.