Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), berharap penyelenggaraan International Conference on Infrastructure (ICI) 2025, dapat mendatangkan investor dari dalam dan luar negeri yang berpartisipasi untuk membangun berbagai infrastruktur di Indonesia. Proyek infrastruktur ini meliputi pembangunan rumah untuk rakyat, hingga transportasi.
"Kami berharap melalui proyek ini juga nanti akan ada banyak investor yang datang ke Indonesia, apakah fokus pada pembangunan infrastruktur dasar, termasuk perumahan di kawasan kota, di kawasan desa, transportasi dalam lautan udara, termasuk kereta api, pesawat terbang," ujar AHY kepada wartawan, di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu, 11 Juni 2025.
Melalui ICI, Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan juga ingin adanya investor yang mengerjakan proyek ketahanan lingkungan. Salah satunya pembangunan Giant Sea Wall di pesisir Jakarta.
"Dan juga di bidang ketahanan lingkungan, termasuk proteksi terhadap wilayah ataupun pantai utara Jakarta, atau pantai utara Jawa secara keseluruhan, dan masih banyak lagi hal yang tentunya kita bahas pada kesempatan kali ini," jelasnya.
Hal ini, kata AHY merupakan harapan dari Presiden Prabowo Subianto, yang adalah pihak yang mengarahkan digelarnya ICI 2025. Prabowo, menurutnya ingin ada dampak nyata dari pagelaran ICI.
"Intinya, sesuai dengan arahan dan harapan dari Bapak Presiden Prabowo Subianto, acara semacam ini harus punya dampak langsung, karena kita ingin mendorong infrastruktur untuk pertumbuhan ekonomi, dan juga peringkatan kesejahteraan rakyat, di samping itu tentunya tetap menjaga lingkungan hidup kita," papar dia.
AHY sendiri mengaku mengincar 46 sektor infrastruktur melalui ajang ICI 2025. Proyek infrastruktur tersebut membutuhkan investasi dari swasta
Beberapa proyek yang membutuhkan investasi dalam bentuk pembiayaan dari swasta, di antaranya ketahanan pangan, perumahan, sampai energi terbarukan. Karenanya pihak dari luar negeri yakni perwakilan 33 negara, diundang dan hadir dalam kesempatan itu.