A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

Sengketa Pulau Aceh-Sumut, DPR Duga Ada Sumber Gas Triliunan Rupiah - Ntvnews.id

Sengketa Pulau Aceh-Sumut, DPR Duga Ada Sumber Gas Triliunan Rupiah

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 11 Jun 2025, 20:00
thumbnail-author
Moh. Rizky
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Muslim Ayub. (Instagram) Muslim Ayub. (Instagram)

Ntvnews.id, Jakarta - Anggota DPR Muslim Ayub mensinyalir peralihan empat pulau yang mulanya masuk wilayah Aceh, dan kini menjadi wilayah administrasi Sumatra Utara (Sumut) gara-gara adanya kandungan minyak dan gas bumi (migas) di kawasan tersebut. Empat pulau ini yakni Pulau Panjang, Lipan, Mangkir Gadang dan Mangkir Ketek.

Legislator asal Aceh tersebut mengatakan ada rencana investasi besar dari Uni Emirat Arab (UEA) di empat pulau itu. Namun, dia tak merinci angka investasinya. Yang pasti, nilai dari gaa itu diperkirakan sebesar triliunan rupiah.

"Karena apapun namanya, ini tanda petik ya. Ini gasnya banyak di situ tuh. Itu miliaran, bukan, triliunan tuh. Dan itu Dubai sudah mau investasi di sana," ujar Muslim, Rabu, 11 Juni 2025.

Muslim tak menjelaskan asal sumber gas bumi yang ia sebut ada di wilayah pulau-pulau itu.

"Ini adanya tanda petik. Orang-orang yang berkompeten, lah. Yang ingin menguasai empat pulau ini untuk kepentingan-kepentingan bisnis," tuturnya.

Atas itu, Muslim menolak keputusan Menteri dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian yang memindahkan wilayah administrasi empat pulau ke Sumut. Menurut dia, keempat pulau semenjak tahun 1992 telah diputuskan masuk wilayah Aceh. Keputusan tersebut, kata dia telah diteken Menteri Dalam Negeri kala itu, Rudini.

"Rudini Mendagrinya. Sudah disepakati batas wilayah. Sudah ditandatangani. Kita sudah buat prasastinya pun di sana. Prasasti pun sudah kita buat. Tapi itu masih melalui wilayah Singkil," jelasnya.

Ia pun mengingatkan agar Tito tak mengambil langkah gegabah. Muslim khawatir keputusan itu bisa memicu ketegangan masyarakat Aceh, apalagi di tengah polemik tambang di Raja Ampat.

Muslim menilai, Aceh selama ini seperti daerah termarjinalkan. Ia tak ingin keputusan Tito yang mengalihkan empat pulau ke wilayah Sumut, membuat masyarakat semakin marah.

"Jadi sumbangsih Aceh terhadap Indonesia ini sudah terlalu besar. Jangan disakiti lagi. Pak Tito jangan gegabah," tandas politikus NasDem ini.

x|close