A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

Menhut Raja Juli Beri Penghargaan ke Tim SAR Juliana Marins, Termasuk Agam Rinjani - Ntvnews.id

Menhut Raja Juli Beri Penghargaan ke Tim SAR Juliana Marins, Termasuk Agam Rinjani

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 1 Jul 2025, 17:52
thumbnail-author
Moh. Rizky
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Agam Rinjani saat menerima penghargaan dari Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni. Agam Rinjani saat menerima penghargaan dari Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni. (NTVNews.id)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni memberikan penghargaan kepada tim SAR gabungan yang berhasil mengevakuasi jenazah pendaki asal Brasil, Juliana Marins, dari jurang Danau Segara Anak, jalur puncak Gunung Rinjani, Lombok, NTB di kedalaman 600 meter.

Penghargaan diberikan kepada 137 petugas tim SAR gabungan dan relawan Gunung Rinjani. Pemberian penghargaan ini diwakili 15 orang, termasuk Agam Rinjani, yang viral karena aksi dan kisah heroiknya saat proses evakuasi.

"Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya. Hal ini mengajarkan kita, saya secara pribadi, pertama adalah kemanusiaan itu mengatasi segalanya. Kemanusiaan mengatasi latar belakang suku, agama, warga negara, bahkan mengatasi ketakutan dan mengalahkan rintangan yang tidak sederhana," ujar Raja Juli usai memberi penghargaan, di Taman Manggala Wanabakti, Kantor Kementerian Kehutanan, Jakarta, Selasa, 1 Juli 2025.

Raja Juli mengatakan, kuatnya rasa kemanusiaan yang ada di dalam diri setiap tim SAR gabungan membuat mereka berani menghadapi rintangan berupa medan curam hingga cuaca buruk, demi tujuan mengevakuasi korban dari dasar jurang.

"Itu dibuktikan oleh bapak-bapak sekalian, saya angkat topi dan mengucapkan terima kasih, respect," tuturnya.

Sementara, Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii menyampaikan, berdasarkan kejadian ini Basarnas juga melihat adanya relawan yang punya ilmu dan kemampuan SAR meski menggunakan biaya pribadi.

"Teman-teman potensi banyak sekali yang memiliki ilmu tapi atas biaya sendiri," ujar Syafii.

Lebih lanjut, Basarnas juga telah memberikan rekomendasi kepada Kemenhut selaku pihak pengelola taman nasional untuk menekan potensi bahaya bagi para pendaki awam, atau mereka yang baru pertama kali melakukan aktivitas naik gunung.

Termasuk, memperbaiki koordinasi komunikasi ketika bahaya terjadi agar proses penyelamatan bisa dilakukan segera.

"Sehingga andai saya potensi bahaya ada di situ, sudah bisa tersosialisasikan. Artinya kita nanti membuat prosedur-prosedur terkait tamu-tamu wisatawan yang sebenarnya mereka tidak semua memiliki kemampuan pendakian," kata dia.

Diketahui, Juliana Marins (27), pendaki asal Brasil jatuh di jurang Danau Segara Anak, jalur puncak Gunung Rinjani, Lombok, NTB pada Sabtu, 21 Juni 2025 sekitar pukul 06.30 WITA.

Korban melakukan pendakian melalui jalur Sembalun pada tanggal 20 Juni 2025 bersama dengan 12 orang lainnya. Tapi Juliana terjatuh tepatnya di titik Cemara Nunggal yang merupakan jalur menuju puncak Rinjani. 

Proses evakuasi sendiri berlangsung dengan melibatkan banyak pihak di antaranya Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), TNI, Polri, BPBD, Damkar, hingga relawan.

Perwakilan tim SAR gabungan dan Kepala Basarnas yang menerima penghargaan dari Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni.  <b>(NTVNews.id)</b> Perwakilan tim SAR gabungan dan Kepala Basarnas yang menerima penghargaan dari Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni. (NTVNews.id)

Pada operasi pencarian Senin, 23 Juni 2025, posisi Juliana berhasil ditemukan melalui citra panas dari drone thermal di mana dia tersangkut di tebing batu dengan kedalaman sekitar 500 meter. 

Evakuasi sempat terkendala cuaca buruk dan medan curam karena posisi Juliana berada di tebing jurang dan sempat merosot hingga kedalaman 600 meter.

Usai evakuasi panjang, laporan dari Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Yarman Wasur, menyebut korban berhasil diangkat dari tebing jurang pada pukul 13.51 WITA.

x|close