Ntvnews.id, Jakarta - Miliarder Amerika Serikat Elon Musk pada Jumat, 4 Juli 2025 mengajukan ide untuk membentuk partai ketiga di AS sebagai upaya untuk “melepaskan diri” dari dominasi sistem dua partai yang selama ini dikuasai oleh Partai Republik dan Demokrat, serta guna mempengaruhi keputusan legislatif atas "undang-undang yang kontroversial."
"Hari Kemerdekaan (AS, 4 Juli) adalah waktu yang tepat untuk bertanya apakah Anda menginginkan kemerdekaan dari sistem dua partai (ada yang mengatakan satu partai)! Haruskah kita membentuk Partai Amerika?" tulis Musk melalui platform X.
Dalam unggahannya, Musk juga menyertakan jajak pendapat yang menunjukkan bahwa hingga pukul 13.40 GMT (20.40 WIB), sekitar 63,8 persen dari hampir 150.000 responden mendukung usulan tersebut dengan menjawab "ya."
"Salah satu cara untuk melaksanakannya adalah dengan berfokus pada hanya 2 atau 3 kursi Senat dan 8 hingga 10 distrik DPR," papar miliarder.
Baca Juga: Elon Musk Ancam Trump dan Bakal Buat Partai Sendiri
"Mengingat margin legislatif yang sangat tipis, itu akan cukup untuk menjadi suara penentu pada undang-undang yang kontroversial, memastikan bahwa undang-undang tersebut melayani keinginan rakyat yang sebenarnya," lanjutnya.
Pernyataan Musk itu muncul menjelang disahkannya RUU One Big Beautiful Bill milik Presiden AS Donald Trump pada Kamis, 4 Juli 2025. Musk kembali menyuarakan kritik keras terhadap RUU tersebut dan menyebut Partai Republik sebagai "Partai Porky Pig."
Musk juga mengancam akan mendukung pencalonan kandidat yang menantang para anggota parlemen pendukung RUU tersebut dalam pemilihan pendahuluan tahun depan.
Baca Juga: Elon Musk Sindir Trump Tak Tahu Terima Kasih, Isyaratkan AS Butuh Partai Baru
Menanggapi hal itu, Trump menulis di Truth Social dan memperingatkan Musk bahwa ia mungkin perlu "menutup usahanya dan kembali ke Afrika Selatan."
Trump juga menyarankan pemotongan anggaran untuk peluncuran roket, satelit, dan produksi mobil listrik sebagai cara untuk menghemat anggaran negara secara signifikan.
Trump pun mengingatkan bahwa DOGE—organisasi yang sebelumnya didirikan dan dipimpin Musk—"perlu memperhatikan hal ini dengan saksama."
Selanjutnya, Presiden AS tersebut menegaskan bahwa Musk sebaiknya tidak “bermain-main dengannya.”